Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bawaslu Ingin Gandeng Google untuk Hadapi Pemilu 2024

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyambut baik ajakan kerja sama Google Indonesia. Kerja sama itu untuk menangkal disinformasi pada Pemilu 2024 melalui program-program kreatif.

Anggota Bawaslu Lolly Suhenty berharap, program kreatif dengan Google bisa memuat berbagai isu seputar pemilu.

"Kalau dilihat dari programnya, sepertinya, cara Google ini menjadi hal yang pas dalam mengkampanyekan isu kepemiluan," kata dia melalui daring saat rapat kerja dengan Google Indonesia, Jumat (11/7/2023).

1. Google diharapkan bisa membantu sosialisasi pencegahan pelanggaran pemilu

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Terlebih, kata Lolly, hampir seluruh konten informasi yang dimiliki Bawaslu menyasar pada tiga isu khusus, yaitu antipolitik uang, netralitas ASN, dan politisasi SARA.

Oleh sebabnya, dia ingin agar Google Indonesia bisa mengemas isu-isu tentang sosialiasi pencegahan pelanggaran pemilu dengan kreatif.

"Nah ini menjadi fokus Bawaslu karena tiga isu selalu jadi trending setiap pemilu. Saya percaya tim Google dapat menyampaikan materi ini dengan konten yang kreatif," ucap dia.

Lolly mengimbau, apapun acara kreatif yang dibuat nantinya agar selektif dalam memilih tokoh yang dilibatkan. Contohnya, seperti talent yang mengisi program kuis. Menurut dia, talent yang diikutsertakan tidak boleh berpihak kepada calon tertentu.

"Saya sih inginnya, talent yang dipilih, tidak berpihak kepada calon peserta pemilu manapun," tutur dia.

2. Google tawarkan program yang menyasar pemilih muda

ilustrasi gen z dan milennial (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi gen z dan milennial (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, Product Marketing Manajer Google Indonesia Ravina Gobindram menjelaskan maksud dan tujuan pihaknya menawarkan program tersebut. Hal itu sebagai upaya mengedukasi masyarakat, khusunya pemilih muda agar mampu memilah disinformasi dengan baik. Mengingat generasi muda menjadi pemilih mayoritas pada Pemilu 2024.

Google Indonesia sudah melakukan beberapa kampanye untuk menangkal disinformasi yang marak jelang pemilu. Salah satunya dengan mengadakan kuis bertajuk 'Rechek Sebelum Kegocek'.

"Kita membuat sesatu yang tidak kaku, ada lucunya, tapi membuat orang waspada akan missinformasi yang ada," jelas Ravina.

3. Masyarakat Indonesia dinilai tertarik dengan sosialisasi melalui komedi

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Senada dengan Ravina, Senior Hubungan Pemerintah Google Indonesia, Arianne Santoso mengungkapkan, pihaknya juga menilai pentingnya penyampaian sosialisasi melalui program komedi.

Dia mengklaim, berdasarkan riset, masyarakat Indonesia senang dan tertarik dengan hal berbau komedi.

"Meskipun ada unsur komedi dalam penyampaiannya, tapi tetap menjunjung tinggi netralitas," imbuh Arianne.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yosafat Diva Bayu Wisesa
EditorYosafat Diva Bayu Wisesa
Follow Us