Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Begini Kesaksian Anak Bos Rental Mobil Korban Penembakan TNI AL

Ilustrasi penembakan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Putra bos rental mobil di Tangerang, Banten, Agam Muhammad Nasrudin, 26 tahun, mengaku sempat ditodong senjata api oleh prajurit TNI Angkatan Laut (AL) saat hendak mengambil kendaraan yang diduga bakal dicuri.

Menurut Agam, tidak masuk akal harga Honda Brio yang dibeli Rp180 juta, kemudian dijual ke prajurit TNI AL seharga Rp40 juta. 

"Kami ketika itu sudah ditodong pistol. Padahal, kami sudah menawarkan cara yang lebih persuasif (untuk bisa mengambil kendaraannya balik)," ujar Agam ketika ditemui di Makoarmada I, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025). 

"Tetapi individu yang mengaku oknum anggota TNI AL malah tetap mengancam. Dia bilang 'minggir kamu, kalau gak, akan saya tembak'. Ayah saya bilang 'tenang, Pak. Mobil ini mobil rental'. Tapi kami malah ditabrak di Saketi hingga terjatuh," sambungnya.

Agam menyebut apa yang terjadi di KM 45 Rest Area Tol Jakarta-Merak sudah menjadi sindikat pencurian mobil rental. "Mobil mana ada yang murah seharga Rp40 juta. Ketika dia beli mobil dengan benar, tidak ada pengawalan dari jauh pukul 02.00 dini hari, dan menodongkan pistol. Berarti itu kan sudah masuk kategori sindikat," katanya. 

Lantaran sudah sempat ditodong senjata api, Agam bersma adiknya, Rizki Agam Saputra, kemudian meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, agar bisa mengambil kembali Honda Brio warna jingga milik mereka. Namun, laporan mereka soal penodongan senjata api oleh pelaku, justru tidak ditindak lanjuti Polsek Cinangka. 

"Petugas piket malah bilang 'ya udah, kamu susul aja (kendaraannya) ke sana. Terus saya katakan 'gimana, pak? Dia kan bawa pistol'. Dibilang lagi 'ah paling itu cuma pistol bohongan'," katanya menirukan suara polisi petugas piket malam di Polsek Cinangka. 

1. Anak korban penembakan ingin lihat wajah prajurit TNI AL

Anak pemilik rental mobil di Tangerang, Rizki Agam Saputra di Makoarmada I, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Lebih lanjut, Rizki mengaku sengaja ikut menyaksikan pemberian keterangan pers dan datang langsung ke Makoarmada I. Ia datang langsung dari Tangerang, namun ia kecewa karena Danpuspomal tidak menunjukkan wajah tiga prajurit TNI AL yang terlibat pembunuhan ayahnya. 

"Saya meminta tolong kepada Bapak Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Kata Beliau 'kalau ada anggota saya yang terbukti melakukan tindakan (pidana) tersebut, maka harus dipecat dan dipenjara'. Itu yang saya harapkan dari Bapak Panglima TNI," kata Rizki, dengan mata berkaca-kaca. 

Pria 24 tahun itu juga mengaku dirinya yang memvideokan momen perebutan mobil Honda Brio di KM 45 Rest Area. Itu menjadi momen terakhir Rizki melihat ayahnya, IA, dalam keadaan hidup. 

2. Anak korban bantah narasi telah mengeroyok prajurit TNI AL

Ilustrasi pengeroyokan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Agam juga membantah narasi yang disampaikan Pangkoarmada RI bahwa mereka telah mengeroyok prajurit TNI AL ketika berada di KM 45 Rest Area Tol Jakarta-Merak.

Sejak awal, kata Agam, mereka sudah mengatakan sebagai pemilik rental mobil, dan tengah berusaha mengambil Honda Brio warna jingga. Sebab, mereka menduga mobil tersebut akan dicuri penyewa berinisial AS. Indikasi pencurian itu terlihat dari tiga GPS (Global Positioning System) yang dua di antaranya sudah mati. 

"Kami tidak mengeroyok (anggota TNI AL). Kami sudah menyarankan persuasif di area Saketi. Tapi tiba-tiba ada statement pengeroyokan, saya merasa susah banget mencari keadilan di negara ini. Karena gak sesuai dengan fakta yang terjadi," katanya, sambil berlinang air mata. 

Agam dan Rizki masih terpukul, lantaran ayah mereka tewas ditembak prajurit TNI AL yang diduga menjadi bagian dari penadah mobil curian. 

3. Prabowo diminta kawal kasus penembakan bos rental mobil

Presiden Prabowo pada Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12/2024) (dok. Sekretariat Presiden)

Agam juga meminta Presiden Prabowo Subianto agar ikut mengawal kasus ini hingga tuntas. Ia berharap pembunuh ayahnya dijatuhi hukuman yang setimpal. 

"Jadi saya ingin terang benderang diusut tuntas. Saya minta Pak Prabowo untuk mendampingi kasus ini hingga selesai. Sampai pelaku dihukum seberat-beratnya," katanya. 

Sementara, Komandan Pusat Polisi Militer TNI AL (Danpuspomal), Laksamana Muda TNI Samista, mengatakan pelaku penembakan hanya satu prajurit TNI AL. Satu prajurit lainnya yang berinisial Sertu AA diklaim dikeroyok keluarga korban. 

"Jadi, satu anggota ini baru keluar dari toilet. Nah, di situ dikeroyok sehingga ada satu keributan. Di situlah anggota melepaskan tembakan," ujar Samista di Makoarmada I, Jakarta Pusat. 

Sejauh ini, sudah ada tiga prajurit TNI AL yang ditahan. Mereka berinisial Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Rochmanudin Wijaya
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us