Bertolak ke Jawa Timur, Jokowi Tinjau Kapal Selam Alugoro-405

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo hari ini, Senin, (27/1), bertolak menuju Provinsi Jawa Timur guna melakukan kunjungan kerja. Berdasarkan keterangan tertulis Sekretariat Kepresidenan, Jokowi akan terbang dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Presiden Jokowi dan rombongan lepas landas dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 08.15 WIB.
1. Jokowi akan meninjau kapal selam KRI Alugoro-405

Setibanya di Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Presiden akan langsung menuju PT PAL Indonesia (Persero) di Kota Surabaya. Presiden diagendakan meninjau kapal selam KRI Alugoro-405.
Kapal selam Alugoro merupakan kapal selam ketiga dari batch pertama kerja sama pembangunan kapal selam, antara PT PAL Indonesia (Persero) dan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
2. Presiden juga akan meninjau hanggar fasilitas produksi kapal selam

Setelah itu, Presiden akan menuju hanggar fasilitas produksi kapal selam untuk meninjau panel overhaul kapal selam KRI Cakra-401. Selain itu, Kepala Negara juga dijadwalkan untuk memimpin rapat terbatas tentang kebijakan pengembangan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Keberhasilan pembangunan kapal selam Alugoro, menjadikan Indonesia satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam.
3. Presiden melanjutkan kunjungan ke Gresik bagi-bagi sertifikat tanah

Usai santap siang bersama, Presiden Jokowi akan menuju Wahana Ekspresi Poesponegoro, Kabupaten Gresik, untuk menyerahkan sertifikat tanah ke masyarakat.
Selepas itu, Presiden Jokowi akan menuju Bandara Internasional Juanda untuk kemudian lepas landas kembali ke Jakarta.
4. Erick Thohir dan Luhut ikut mendampingi Presiden Jokowi

Turut menyertai Presiden Jokowi dalam penerbangan menuju Provinsi Jawa Timur antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan A. Djalil, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Turut serta juga Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, serta Staf Khusus Presiden M. Fadjroel Rachman, dan Putri Tanjung.