BNN Bakal Evaluasi Program Intervensi Berbasis Masyarakat

- BNN akan mengevaluasi program IBM yang bertujuan menjangkau penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan komunitas.
- Hasil evaluasi sementara menunjukkan sekitar 100 unit IBM telah mencapai tahap perkembangan yang signifikan.
Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Narkotika (BNN) akan mengevaluasi program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) yang telah berlangsung sejak 2024. Program yang melibatkan 418 unit IBM di seluruh Indonesia ini bertujuan menjangkau penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan komunitas.
Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRKM) BNN, Amrita Devi, mengatakan, dari evaluasi yang dilakukan hingga akhir tahun ini, pihaknya tidak hanya akan mengukur jumlah unit IBM yang aktif, tetapi juga dampak yang diberikan terhadap masyarakat.
"Kami ingin melihat sejauh mana IBM dapat memberikan dampak nyata dalam mengatasi masalah narkoba di tingkat komunitas. Selain itu, kami juga ingin memastikan bahwa IBM menjadi alternatif rujukan layanan rehabilitasi yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat," kata Amrita Devi di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
1. Perkembangan 100 IBM telah signifikan

Amrita mengatakan, hasil evaluasi sementara menunjukkan, sekitar 100 unit IBM telah mencapai tahap perkembangan yang signifikan.
Namun, kata dia, BNN masih terus menghimpun data untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai kinerja seluruh unit IBM. Salah satu temuan menarik dari evaluasi ini adalah potensi IBM sebagai layanan rehabilitasi alternatif.
"Dengan pendekatan yang lebih singkat dan berbasis komunitas, IBM dinilai mampu menjangkau kelompok penyalahgunaan narkoba yang belum pernah mengakses layanan rehabilitasi formal," kata dia.
2. BNN evaluasi IBM melalui tiga langkah ini

Amrita menyampaikan, evaluasi ini diharapakan meningkatkan kualitas program IBM. Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain melalui peningkatan inovasi program, peningkatan kapasitas, dan kolaborasi.
Dalam inovasi program, BNN berupaya mengembangkan program-program baru yang lebih kreatif dan inovatif untuk menarik minat masyarakat.
Kemudian, dalam bidang peningkatan kapasitas, pihaknya akan melakukan pelatihan dan pembinaan bagi para petugas IBM agar lebih profesional.
Selanjutnya, dalam bidang kolaborasi, pihaknya akan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta.
"Kami optimistis bahwa dengan dukungan semua pihak, program IBM dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah narkoba di Indonesia," kata dia.
3. Ratusan petani tebu ikrar antinarkorba

Sebanyak 250 petani tebu di Jawa Barat menyatakan ikrar untuk menolak narkoba dan segala ancamannya yang digelar di PT PG Rajawali II.
Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN), Marthinus Hukom, mengatakan, kegiatan ini sekaligus untuk membangun kesadaran terhadap peredaran narkotika yang semakin mengkhawatirkan.
Di sisi lain, Marthinus mengatakan, kegiatan ini juga untuk mendukung asta cita Presdien Prabowo Subianto terkait pencegahan peredaran narkoba di Indonesia.
"Kita ketahui bahwa pengedar, pengguna narkoba adalah tindakan kriminal dan sangat merusak, termasuk merusak kualitas manusia, kualitas masyarakat, dan pada akhirnya merusak kualitas bangsa,” kata dia.