Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Menikah Saat Pandemik, Damar Khawatir Ciptakan Klaster COVID-19

Ilustrasi buku nikah (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Pesta pernikahan atau resepsi dengan mengundang saudara hingga rekan sejawat seakan sudah menjadi budaya di Tanah Air. Para tamu undangan datang  memberikan selamat dan doa atas kebahagiaan pasangan pengantin.

Namun, pernikahan dengan dihadiri ratusan hingga ribuan orang yang biasanya terjadi kini sirna di masa pandemik COVID-19. Pemerintah meminta masyarakat untuk membatasi mobilitas dan menghindari kerumunan.

Acara pesta pernikahan pun dibatasi. Jumlah pengunjung hanya diizinkan puluhan saja sebelum masa PPKM Level 4.

Hal itu yang dirasakan Damar Iradat. Pria asal Bekasi ini memutuskan menikah dengan kekasihnya pada Maret 2021.

"Iya, saya menikah waktu Maret 2021," kata Damar kepada IDN Times, Rabu (28/7/2021).

1. Dibayangi kekhawatiran menciptakan klaster COVID-19

Ilustrasi Menikah (IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar)

Damar menceritakan, saat berdiskusi dengan keluarga mengenai pesta pernikahannya, ada rasa khawatir menggelar acara di masa pandemik COVID-19. Ia mengaku takut nantinya pesta pernikahannya malah menjadi klaster baru penyebaran virus corona.

"Kan gak enak juga, gara-gara kita orang-orang jadi pada sakit," ucapnya.

Pemilihan lokasi resepsi menjadi pembahasan serius antara keluarga Damar dan calon istrinya kala itu. Hingga akhirnya mereka memilih lokasi di luar ruangan yang ada di Tangerang Selatan agar sirkulasi udaranya baik. Tema garden party pun dipilih.

2. Bingung saat pilih tamu undangan yang datang ke lokasi resepsi

Ilustrasi Pernikahan (IDN Times/Arief Rahmat)

Damar bersama keluarga sempat bingung memilih siapa saja tamu undangan yang boleh datang langsung ke lokasi. Hal itu karena pemerintah melarang adanya kerumunan.

"Keluarga juga kan bingung, orang tua pengen ngundang teman-temannya juga. Tapi satu sisi, gak bisa ngundang banyak orang karena lagi pandemik," ujar Damar.

Akhirnya, hanya ada 100 tamu undangan yang diizinkan masuk. Itu pun diberi peringatan dengan protokol kesehatan ketat. Mereka yang hadir hanya keluarga besar dan kerabat terdekat.

"Cuma yang hadirnya ada 80 orang," katanya.

3. Beri link resespsi virtual kepada tamu yang tak bisa hadir

Ilustrasi menikah (IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar)

Untuk menyiasati tamu yang tak bisa diundang langsung ke lokasi, Damar bersama istri menampilkan acara resepsi pernikahan secara virtual. Para sahabat, kolega yang tak bisa hadir jadi bisa menyaksikan momentum bahagia itu secara virtual.

"Membantu juga itu yang virtual. Istri juga kan temannya banyak yang di luar negeri," kata Ddamar.

Damar bersyukur rasa khawatir terciptanya klaster baru tak terjadi. "Alhamdulillah tidak jadi klaster," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihad Akbar
EditorJihad Akbar
Follow Us