Christine Hakim Ucapkan Terima Kasih kepada Dunia Lewat Film Smong Aceh
- Film dokumenter "Smong Aceh" menghidupkan kembali ingatan peristiwa tsunami Aceh 2004.
- Christine Hakim menyoroti perhatian dunia dan dana bantuan yang diberikan kepada Aceh setelah tsunami.
- Mitigasi bencana alam seharusnya dijadikan kurikulum sejak sekolah dasar, mengingat kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana.
Jakarta, IDN Times - Film dokumenter berjudul "Smong Aceh" yang di produksi oleh Rumah Dokumenter, Cinesurya, dan Christine Hakim Film, menghidupkan kembali ingatan peristiwa tsunami Aceh 2004 silam yang menewaskan lebih dari 200 ribu korban jiwa.
Produser film dokumenter Smong Aceh, Christine Hakim menceritakan pengalamannya saat membantu tim penanggulangan bencana ikut mengumpulkan jasad seorang ibu setelah tsunami.
"Saya melihat ada jenazah seorang ibu yang masih memeluk batang pohon pisang dengan sangat kuat. Lalu saya tentu dengan bismillah dan dengan al fatihah, dengan ayat kursi, saya coba untuk melepaskan tangan beliau. Setelah tangannya terlepas, saya berusaha berhati-hati sekali pegang daerah leher beliau dengan maksud untuk mengangkat beliau. Ada yang di bagian badan, terlepas kepala dari lehernya. Tentu masih ada kulit yang tidak putus tapi saya tahu itu putus," ujar Christine Hakim sembari menahan tangisnya dalam acara Nonton Bareng dan Talkshow bersama IDN Times, Selasa (10/12/2024).
1. Christine Hakim: Film dokumenter Smong Aceh sebagai ucapan terima kasih Indonesia untuk dunia atas bantuan yang diberikan
Christine Hakim menyebut, seluruh dunia beri perhatian besar kepada Aceh berupa uang dan fasilitas medis.
"Dunia memberikan perhatian besar kepada Aceh. Bill Clinton datang dengan membawa kapal perang Amerika dan dijadikan rumah sakit,"
Dia juga menyebut, saat dirinya masih sebagai Goodwill Ambassador UNESCO, dirinya tahu persis berapa dana yang dikumpulkan UNICEF untuk Aceh.
"Kebetulan waktu itu saya masih sebagai Goodwill Ambassador UNICEF, dan saya tahu Pak JK tadi mengatakan 60 triliun, 5 triliunnya itu UNICEF mengumpulkan, itu dalam waktu satu minggu UNICEF mengumpulkan 5 triliun," katanya.
Dia juga mengatakan, dana yang dikumpulkan UNICEF adalah dana khusus yang tidak boleh dipakai di negara-negara lain.
Dalam sesi Talkshow Bersama IDN Times, Christine Hakim menekankan bahwa film Smong Aceh bukan hanya sebuah karya seni, melainkan juga sebagai bentuk ucapan terima kasih dari bangsa Indonesia kepada dunia internasional.
Menurutnya, film ini dapat memberi gambaran yang lebih dalam, luas, dan utuh mengenai kejadian tsunami yang melanda Aceh pada 2004 silam.
"Ini juga mudah-mudahan film ini juga sebagai ucapan terima kasih kita, bangsa Indonesia, kepada dunia, jadi bisa melihat kejadian tsunami lebih dalam lagi, lebih luas dan lebih utuh, sehingga bantuan yang mereka berikan itu tidak akan sia-sia," ujar Christine Hakim.
2. Indonesia dijepit 4 lempengan bumi dan gunung api yang masih aktif
Christine Hakim mengatakan, peringatan dan mitigasi bencana alam seharusnya sudah menjadi kurikulum sejak sekolah dasar mengingat kondisi geografis Indonesia yang terjepit oleh 4 lempengan bumi dan gunung merapi yang masih aktif.
"Memang harusnya itu sudah menjadi kurikulum, karena seperti yang di katakan oleh BMKG, bahwa Indonesia terjepit antara empat lempengan bumi dunia. Belum lagi Indonesia rawan gempa karena gunung merapinya juga paling banyak diantara dunia. Bukan hanya ada di permukaan bumi, tapi juga di dalam lautan," ucapnya.
Menurutnya, wilayah Sumatra Utara dan Aceh adalah benteng pertahanan NKRI sehingga masyarakat yang berada di wilayah tersebut bisa lebih waspada dan siap menghadapi bencana alam.
"Mudah-mudahan peringatan tsunami 20 tahun ini juga karena wilayah Sumatera Utara dan Aceh itu juga termasuk wilayah secara geografis sebagai benteng pertahanan kita NKRI," tuturnya.
3. Christine Hakim sebut Sumatra Utara dan Aceh menjadi daerah termiskin nomor 2 di Indonesia
Christine Hakim menyebut, Sumatra Utara dan Aceh menjadi daerah termiskin nomor 2 di Indonesia dengan kasus pelacuran yang semakin meningkat.
"Jadi kesejahteraan rakyatnya menjadi daerah termiskin nomor dua sekarang di Indonesia, pelacuran yang meningkat," kata dia.
Sutradara film dokumenter Smong Aceh, Tonny Trimarsanto mengatakan, ada 2 perspektif yang dapat dipelajari dari film dokumenter ini.
"Persektif yang ingin saya sampaikan ke penonton sebenarnya ada dua hal yang bisa kita pelajari. Dari aspek kearifan tradisi dan sains," tutur Tonny dalam sesi Talkshow Bersama IDN Times, Selasa (10/12/2024).
Dalam produksi film dokumenter ini, Tonny menyebut terdapat dua lokasi yang digunakan untuk syuting yaitu Banda Aceh untuk tokoh Sharina dan Kota Semelu untuk tokoh Nandom dan Juman.
Selain itu, mereka juga menggabungkan dengan material footage dari Metro TV dan Ocean Inc untuk mendapatkan gambaran yang lengkap secara lebih detail.
