Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Data MyPertamina Bocor, Anggota DPR: Pertamina Harus Tanggung Jawab

Anggota Komisi VI DPR RI, Rudi Hartono Bangun (dok. Pribadi)

Jakarta, IDN Times - Peretas Bjorka diduga membocorkan 44.237.264 data dari aplikasi My Pertamina milik PT Pertamina (Persero). Anggota Komisi VI DPR RI, Rudi Hartono, meminta Pertamina bertanggung jawab.

"Ini bisa jadi preseden buruk terhadap perlindungan data masyarakat jika data MyPertamina sampai bocor. Pertamina harus bertanggung jawab," ujar Rudi, Jumat (11/11/2022).

1. Rudi mengingatkan Pertamina tujuan penggunaan aplikasi MyPertamina

Anggota Komisi VI DPR Fraksi NasDem, Rudi Hartono Bangun (dok. Pribadi)

Rudi kemudian mengingatkan Pertamina terkait tujuan penggunaan aplikasi MyPertamina. Menurutnya, aplikasi tersebut untuk mengontrol penggunaan BBM bersubsidi agar tepat sasaran.

"Infrastruktur digital Pertamina harus siap dulu, datanya dipastikan tidak ada yang bocor, baru mungkin setelah ini aplikasinya bisa digunakan,” kata dia.

2. Bjorka bocorkan data diduga milik MyPertamina

Bjorka retas 44 juta data MyPertamina (twitter.com/secgron)

Sebelumnya, Sebanyak lebih dari 40 juta data di aplikasi MyPertamina bocor. Pihak yang membocorkan tidak lain adalah Bjorka, peretas yang juga telah membocorkan sejumlah data di berbagai institusi di Indonesia beberapa waktu lalu.

Kebocoran data di MyPertamina diungkapkan oleh Konsultan Keamanan Siber, Teguh Aprianto dalam cuitannya di Twitter pada Kamis (10/11/2022).

"Publik dipaksa untuk daftar di berbagai aplikasi, tapi tak ada jaminan bahwa data kita akan aman. Sekalinya menjamin, tak lebih dari sekadar omong kosong belaka. Sekarang giliran 44 juta data di MyPertamina yang bocor. Di antaranya nama lengkap, NIK, NPWP, nomor HP, email, penghasilan dll," tulis Teguh lewat akun pribadinya @secgron, seperti dikutip IDN Times, Jumat (11/11/2022).

3. Data MyPertamina diduga dijual mahal

Foto Pertamina

Dalam cuitannya, Teguh juga menambahkan informasi bahwa data MyPertamina yang dibocorkan oleh Bjorka dijual dengan harga mahal, yakni lebih dari 20 ribu dolar Amerika Serikat (AS).

"44 juta data yang bocor tersebut dijual dengan harga 25.000 US Dollar atau setara 392 juta rupiah oleh kriminal yang sebelumnya telah membocorkan data kartu SIM, KPU, dan Indihome," tulis Teguh.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Dwi Agustiar
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us