Demo Simpatisan Rizieq di PT DKI Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Jakarta, IDN Times - Sejumlah simpatisan Rizieq Shihab melakukan unjuk rasa di depan Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat saat sidang vonis banding kasus tes Swab RS Ummi dengan terdakwa Rizieq Shihab dilangsungkan pada Senin (20/8/2021).
Aksi tersebut lantas memicu kericuhan lantaran sejumlah simpatisan Rizieq melemparkan batu ke arah polisi. Situasi sempat tak terkendali, bahkan polisi sempat menembakkan gas air mata ke arah simpatisan Rizieq.
1. Massa menutup jalan dan melempari polisi dengan batu

Kericuhan bermula saat simpatisan Rizieq datang ke PT DKI Jakarta. Polisi pun berusaha menghalau massa yang datang dan meminta mereka untuk membubarkan diri. Namun massa yang datang melempari aparat dengan batu.
"Iya itu di TL (traffic light) Cempaka Putih sudah lancar sekarang. Mereka karena nutup jalan itu kita imbau untuk bubar eh malah dilempar batu," ujar Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo kepada wartawan, Senin (30/8/2021).
2. Sejumlah aparat terluka akibat lemparan batu

Setyo menambahkan sejumlah personel terluka akibat lemparan batu ini. Namun, Setyo tak merinci jumlah pasti aparat yang terluka.
"Anggota banyak yang terluka ini dilempar batu," ucapnya.
3. Polisi tembakkan gas air mata

Kapolsek Cempaka Putih Kompol Ade Rosa menambahkan polisi menghalau massa dengan menembakkan gas air mata. Upaya ini dilakukan karena massa melempari petugas dengan batu.
"Kena pelemparan batu mungkin dari sesama mereka juga. Karena dari kami, dari petugas, hanya menggunakan gas air mata (untuk menghalau massa)," ucap Ade Rosa.
Ade tak bisa merinci total massa simpatisan yang hadir ke PT DKI Jakarta. Dia hanya memperkirakan ada ratusan simpatisan Rizieq yang datang ke PT DKI Jakarta.
Saat ini, Ade mengatakan situasi telah kondusif.
"Sudah tidak ada (massa). Terakhir tadi itu ada di sekitar Rumah Sakit Yarsi lalu dilakukan pembubaran, yang bersangkutan bubar. Sempat bertahan di Masjid Yarsi tp alhamdulillah dengan imbauan, massa mau pergi," kata Ade.