Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Generasi Millennial Tidak Tertarik Miliki Rumah

pexels.com/Oleksander Pidvalnyi

Jakarta, IDN Times - Sejumlah survei yang dilakukan berbagai lembaga menunjukkan millennial tidak tertarik berinvestasi properti atau memiliki rumah.

"Dari berbagai sumber yang saya baca secara umum generasi millennial belum menempatkan investasi properti atau memiliki rumah sendiri jadi prioritas. Biasanya mereka habiskan sebagian pendapatan untuk travelling," beber Deputy Director III Head of Centre for ASEAN Creativepreneurship Studies London School of Public Relations Taufan Teguh Akbari usai acara PUPR 4.0 Expo, Senin (4/3) sore.

1. Generasi millennial lebih tertarik travelling

travel.padi.com

Taufan mengungkapkan kaum millennial lebih senang menghabiskan penghasilan mereka untuk jalan-jalan. Sebab melalui travelling mereka akan mendapatkan status lebih baik, pengalaman baru, serta kepuasan.

"Sebagian besar para millennial habiskan 60 persen penghasilan untum traveling coba kalau mau mengurangi budget buat investasi properti," ungkapnya.

Dia percaya banyak generasi millennial sebenarnya bisa memiliki rumah sebab mereka bisa menyewa rumah. "Sayangnya mereka lebih memilih nyewa daripada invest properti, padahal mampu," terangnya.

2. Literasi soal memiliki hunian sebaiknya diterapkan sejak bangku sekolah

IDN Times/Dini suciatiningrum

Menurut Taufan kaum millennial bukan tidak mau atau tidak mampu miliki rumah tetapi mereka belum mengerti literasi seputar skema cicilan KPR. Dia menyarankan pengetahuan seputar KPR atau hunian harus ditanamkan sejak bangku sekolah. Sehingga, millennial mempunyai pandangan tentang bagaiman mencicil rumah.

"Dengan literasi tersebut maka para millennial akan berfikir bahwa rumah bukan tanggung jawab orang tua tapi diri sendiri," jelasnya.

3. Tawarkan paket menarik buat millennial

IDN Times/Dini suciatiningrum

Lebih lanjut Taufan menerangkan, sifat millennial yang cenderung menggunakan emosi bisa dimanfaatkan pemerintah maupun swasta untuk memberikan paket-paket yang menarik.

"Konsumen terutama anak muda mudah tergoda dengan strategi marketing yang menawarkan promo menggiurkan misalkan diskon bagi yang ulang tahun atau promo menarik dikalangan millennial," ucapnya.

Dia yakin dengan literasi dan promo yang menarik bisa mengubah paradigma generasi millennial akan pentingnya sebuah hunian. "Dari pendekatan-pendekatan tersebut mereka berfikir masih muda ternyata bisa beli rumah bahkan untuk profesi-profesi baru seperti youtuber," terangnya.

5. Saatnya millennial belajar manajemen keuangan

google.com

Taufan menambahkan para generasi millenial juga harus tahu bagaimana mengatur keuangan mereka dengan manajemen alokasi pendapatan semisal menyisihkan uang jajan atau gaji untuk investasi properti.

"Banyak contohnya di masyarakat contohnya tukang becak yang bisa naik haji, mereka bisa wujudkan impian karena mempunyai managemen keuangan yang rapi," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us