Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Geram Isi MinyaKita Disunat, Pramono Anung: Ini Keterlaluan!

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung usai rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta, Rabu (12/3/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Intinya sih...
  • Gubernur DKI Jakarta mendorong tindakan tegas penegak hukum terhadap oknum yang mengatur takaran MinyaKita yang beredar di masyarakat.
  • Menteri Pertanian temukan produk MinyaKita 1 liter dijual volume hanya 750-800 ml, diproduksi oleh tiga perusahaan.

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mendorong aparat penegak hukum menindak tegas oknum yang curang dalam mengatur takaran MinyaKita yang beredar di masyarakat.

"Pemerintah Jakarta mendorong tindakan tegas dari aparat kepolisian, penegak hukum, bagi siapa saja yang melakukan itu," kata Pramono, Rabu (12/3/2025).

1. Cederai rasa keadilan

Stok MinyakKita di pasar Sayur Magetan menipis akibat minim pasokan. IDN Times/ Riyanto.

Pramono merasa miris, sebab hal ini mencederai masyarakat yang sangat membutuhkan MinyaKita. Hal ini juga dinilainya mencederai keadilan masyarakat.

"Ini sungguh sangat mencederai rasa keadilan masyarakat. Mereka masyarakat yang sangat membutuhkan dan MinyaKita ini kan untuk segmen masyarakat yang membutuhkan. Sudah disubsidi, kemudian ukurannya dikurangi, ini kan keterlaluan," kata dia.

2. Volume MinyaKita dikurangi

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat menghadiri rapat koordinasi brigade pangan demi percepatan tanam padi di Sumatra Utara, Selasa (10/11). (dok. Kementan)

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, membeberkan temuan produk MinyaKita kemasan 1 liter dijual dengan volume hanya 750-800 mililiter (ml).

MinyaKita yang dijual tak sesuai takaran resmi itu diproduksi oleh tiga perusahaan, yakni PT Artha Eka Global Asia, Koperasi Produsen UMKM Koperasi Terpadu Nusantara (KTN), dan PT Tunasagro Indolestari.

“Volumenya tidak sesuai, seharusnya 1 liter tetapi hanya 750 hingga 800 mililiter. Ini adalah bentuk kecurangan yang merugikan rakyat, terutama di bulan Ramadan, saat kebutuhan bahan pokok meningkat,” ujar Amran dikutip dari keterangan resmi, Minggu (9/3/2025).

3. Volume dikurangi dengan mesin

Sidak yang dilakukan Ditreskrimsus Polda Sumsel dan Disdag Sumsel terkait temuan minyak di jual di bawah takaran (Dok: Ditreskrimsus Polda Sumsel)

Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, menjelaskan modus tersangka AWI sunat takaran MinyaKita di rumah produksi Jalan Tole Iskandar, Cilodong, Depok.

Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf, mengatakan, penyidik menemukan botol atau pouch kemasan MinyaKita diisi menggunakan mesin dengan takaran kurang dari satu liter.

"Didapatkan hasil bahwa minyak tersebut berisi sekitar 850 ml sampai dengan 920 ml, di mana hal tersebut tidak sesuai dengan yang tertera dalam label kemasan MinyaKita," ujarnya di Bareskrim, Selasa (11/3/2025).

Hasil pemeriksaan, tersangka melakukan kecurangan dengan mengisi 750-800 mililiter minyak pada kemasan satu liter MinyaKita. Mesin produksi sudah di-setting AWI agar takaran bisa dikurangi.

"Di mana mesin tersebut tertera volume yang akan dimasukkan ke dalam botol sudah di-setting di situ, yang satu 802 mililiter, yang satu lagi 760 ml. Jadi dia manual di-setting berapa yang akan dimasukkan, keluar sesuai dengan apa yang tertera di mesin tersebut," ujar Helfi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
Dini Suciatiningrum
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us