Jakarta, IDN Times - Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Usai pertemuan, Sherly membantah kedatangannya membahas soal pertambangan.

"Nggak, ini lebih ke administrasi untuk skor MCSP (Monitoring, Controlling, Surveillance for Prevention)," ujar Sherly di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025).

Sherly juga enggan menjawab ketika ditanya soal PT Karya Wijaya. Dia kembali menegaskan hanya komunikasi terkait KPK.

"Kami komunikasi urusan KPK saja," ujarnya.

Sherly mengaku kedatangannya ke KPK untuk berkonsultasi terkait skor monitoring center of prevention (MCP) yang masih merah. Hal itu juga telah dievaluasi agar dapat meningkat.

"Ya, jadi salah satunya itu skor aktif kita itu masih rendah, jadi ada dokumen-dokumen dari inspektorat itu yang belum diunggah. Kemudian, monitoring untuk pelayanan publik dari pendidikan, kesehatan, dukcapil, perizinan, ada dokumen-dokumen pun yang belum diupload," ujarnya.

"Pokoknya dari total 660 dokumen, kami masih ada sekitar 300-an dokumen yang belum diunggah. Dan, tadi berdiskusi kendalanya di mana supaya semuanya bisa diunggah on time sebelum November 30," lanjutnya.