Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gus Irfan: Aceh Gerbang Awal Peradaban Haji Nusantara

Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Moch. Irfan Yusuf (Dok. BP Haji)
Intinya sih...
  • Masa tunggu haji di Aceh mencapai 34 tahun, dengan lebih dari 135.915 calon jemaah dalam daftar antrean.
  • Kloter I terdiri dari 393 jemaah dan 7 petugas, termuda berusia 20 tahun dan tertua berusia 87 tahun.
  • Gus Irfan mengingatkan pentingnya menjaga semangat Tri Sukses Haji, sukses ritual, ekonomi, dan keadaban serta peradaban.

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Moch. Irfan Yusuf mengatakan Aceh adalah daerah istimewa yang sejak abad ke-16 telah menjadi gerbang awal peradaban haji di Nusantara.

“Dari pelabuhan Ulee Lheue, gema takbir dan talbiyah pernah menggetarkan lautan menuju Tanah Suci. Gema itu adalah warisan peradaban Islam yang berakar kuat di masyarakat Aceh,” ujarnya saat melepas keberangkatan Jemaah Haji Kloter I Provinsi Aceh di Asrama Haji Banda Aceh, Sabtu (17/5/2025) pagi.

1. Haji adalah manifestasi cita-cita spiritual dan sosial umat Islam

Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Moch. Irfan Yusuf (Dok. BP Haji)

Lebih dari sekadar ibadah fisik, menurut Irfan, haji adalah manifestasi dari cita-cita spiritual dan sosial umat Islam. Ia mengatakan Syekh Abdurrauf as-Singkili adalah contoh nyata bagaimana seorang haji kembali membawa perubahan, membangun pendidikan, ilmu, dan nilai-nilai luhur peradaban Islam di tanah air.

Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Gus Irfan itu juga menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto, yang memberikan perhatian besar terhadap kelancaran penyelenggaraan haji.

“Presiden menekankan pentingnya pelayanan terbaik bagi jemaah. Karena itulah BP Haji dibentuk—untuk memastikan bahwa setiap jemaah berangkat dengan baik, sehat, selamat, dan pulang dalam keadaan mabrur,” katanya.

2. Gus Irfan mengingatkan pentingnya menjaga semangat Tri Sukses Haji

Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Moch. Irfan Yusuf (Dok. BP Haji)

Gus Irfan juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat Tri Sukses Haji, yaitu sukses ritual, sukses ekosistem ekonomi, dan sukses keadaban serta peradaban. Tiga pilar ini, menurut dia, telah lama diamalkan ulama Aceh.

Gus Irfan juga memberikan pesan khusus kepada petugas haji, agar mengutamakan pelayanan kepada jemaah daripada ibadah pribadi, terutama saat keduanya berbenturan.

Dalam acara pelepasan tersebut, turut hadir Gubernur Aceh H. Muzakkir Manaf, yang menyampaikan haji adalah ibadah yang membutuhkan kesabaran dan keikhlasan.

“Semoga jemaah haji Aceh tahun ini meraih kemabruran yang sejati,” ujar Muzakkir.

3. Masa tunggu haji di Aceh mencapai 34 tahun

Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Moch. Irfan Yusuf (Dok. BP Haji)

Sementara, Kakanwil Kemenag Aceh Azhari dalam laporannya menyebutkan Kloter I terdiri dari 393 jemaah dan 7 petugas, yang akan menempati Sektor 9 Misfalah di Makkah.  Jemaah termuda bernama Sakina (20 tahun) asal Banda Aceh, dan tertua Taqiyah binti Moh Yusuf (87 tahun).

Total jemaah haji Aceh tahun ini berjumlah 4.378 orang, sementara masa tunggu haji di Aceh mencapai 34 tahun, dengan lebih dari 135.915 calon jemaah dalam daftar antrean.

Pelepasan Kloter I ini menjadi simbol semangat Aceh dalam menjaga tradisi dan komitmen spiritual umat. Dengan akar sejarah yang kuat dan semangat pelayanan yang tinggi, Aceh sekali lagi menunjukkan dirinya bukan sekadar Serambi Mekah secara simbolik, tetapi juga sebagai teladan nasional dalam penyelenggaraan haji yang berdampak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us