Hasto: Megawati-Prabowo Bakal Komunikasi Langsung Bahas Pertemuan

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, tak membantah adanya rencana pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dengan Presiden Prabowo Subianto.
Namun, soal rencana pertemuan kedua tokoh politik itu bakal dibahas langsung Megawati dan Prabowo.
Sebab, Hasto meyakini, Megawati maupun Prabowo memiliki komunikasi yang baik, dan memiliki kedekatan secara ideologis yang kuat.
Kendati, Hasto tidak menyebut kapan rencana pertemuan itu bakal digelar. Ia hanya menyebut pertemuan tersebut akan dilakukan pada momen yang tepat.
"Di dalam momentum yang tepat, suatu pertemuan antar kedua pemimpin karena jejak sejarah kedua pemimpin tersebut sangatlah kuat, dan ada akar-akar ideologis, titik temu, di dalam mengabdi kepada bangsa dan negara," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/1/2025).
Hasto menjelaskan poin-poin itu akan menjadi hal-hal strategis yang dibahas kedua elite partai politik itu. "Nanti, Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Presiden Prabowo yang akan langsung berkomunikasi terkait dengan hal tersebut," tutur dia.
Hasto juga menyebut tentang hal-hal terkait rencana pertemuan Megawati dan Prabowo, langsung ditentukan Presiden kelima RI itu.
1. PDIP akan tetap jadi oposisi politik

Hasto sempat ditanya apakah seandainya pertemuan antara Megawati dan Prabowo terwujud, maka partai berlambang kepala banteng hitam dan moncong putih itu akan merapat ke pemerintah. Hasto tidak merespons secara lugas. Ia hanya menyebut posisi PDIP sebagai penyeimbang alias oposisi.
"Posisi politik dari PDI Perjuangan sebagai penyeimbang, melakukan check and balances untuk membangun demokrasi yang sehat, yang bersendikan kedaulatan rakyat itu sendiri," kata dia.
Hasto juga menyinggung dalam sistem politik dan pemerintahan di Tanah Air, tidak dikenal istilah oposisi. Namun, pada praktiknya, kata dia, PDIP sudah memberikan masukan-masukan yang konstruktif untuk hal-hal terkait pemberdayaan petani, meningkatkan kesejahteraan, hingga mengatasi gizi buruk.
PDIP, kata Hasto, juga memberikan masukan bagaimana membangun industrialisasi berbasis sumber daya nasional, dan mengembangkan riset serta inovasi nasional.
"Termasuk membangun kepemimpinan anak-anak muda. Ini harus kita lakukan sebagai anak bangsa," imbuhnya.
2. Puan terlihat sampaikan pesan Prabowo untuk bertemu Megawati

Soal rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo sebenarnya sudah terdengar sejak lama. Terbaru, ada momen unik yang terekam kamera ketika HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung.
Ketika itu, Megawati terlihat berbincang dengan putrinya, Puan Maharani, sebelum pidato politik disampaikan. Momen itu bermula saat Megawati, Puan, dan Prananda tiba di auditorium. Mereka duduk di barisan depan.
Tak lama kemudian, politikus senior PDIP, Sidarto Danusubroto menghampiri Megawati. Eks Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu seperti membicarakan sesuatu dengan Megawati.
Puan yang ada di sebelah kiri Megawati juga menyimak pembicaraan itu. Ketua DPP PDIP itu lalu memberi penegasan terhadap apa yang disampaikan Sidarto.
Dalam video memang tidak terdengar apa yang dibicarakan Puan dengan Megawati. Tapi banyak yang membaca gestur bibir Puan saat berbicara pada Megawati.
"Pak Prabowo minta ketemu langsung. Pak Prabowo minta ketemu sama mama," demikian dugaan percakapan Puan dengan Megawati.
Namun, saat itu Megawati belum merespons. Dia lalu berbalik dan kembali menghadap ke depan untuk melanjutkan acara.
3. Jokowi sebut sangat baik bila Prabowo akhirnya bertemu Megawati

Sementara, Presiden ke-7 RI Joko "Jokowi" Widodo menyambut baik rencana pertemuan Prabowo dengan Megawati. "Sangat bagus, bagus untuk negara sebesar Indonesia ini berangkulan," kata Jokowi, di Kota Solo pada 16 Januari 2025.
Jokowi beranggapan pertemuan keduanya akan menimbulkan kesan positif untuk masyarakat. Dia menilai, pertemuan tersebut akan membawa sinergi untuk pembangunan nasional.
"Persatuan (pertemuan itu) akan memberikan sebuah kekuatan yang baik dalam rangka pembangunan nasional kita. Karena stabilitas politik akan memengaruhi bidang ekonomi," tutur Jokowi.