Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hasto: Pilgub Ajang Pilih Pemimpin Berproses, Bukan Karbitan

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (dok. PDIP)
Intinya sih...
  • Pemilihan gubernur 2024 penting untuk memilih pemimpin berproses dari bawah, bukan "karbitan" atau naik secara instan.
  • Contoh pemimpin berproses adalah Edy Rahmayadi, calon gubernur dari PDIP yang meniti karier dari pangkat letnan hingga Letnan Jenderal.
  • Edy-Hasan mewakili perpaduan kepemimpinan militer dan tradisi Nahdatul Ulama (NU) di Sumatera Utara.

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa pemilihan gubernur (pilgub) 2024 merupakan momen penting bagi warga untuk memilih pemimpin yang berproses dari bawah, bukan pemimpin yang naik secara instan karena hubungan kekerabatan.

Pernyataan ini disampaikan Hasto saat berbicara di depan lebih dari seribu kader PDIP yang hadir dalam rapat kerja daerah khusus (rakerdasus) pemenangan Pilkada Sumut di Kota Medan, Minggu (6/10/2024).

Hasto memberikan contoh tentang sosok Edy Rahmayadi, calon gubernur dari PDIP yang berpasangan dengan Hasan Basri sebagai calon wakil gubernur pada Pilkada Sumatra Utara. Menurut Hasto, Edy adalah pemimpin yang meniti karier dari bawah, mulai dari pangkat letnan hingga menjabat sebagai Letnan Jenderal.

"Beliau ini, Pak Edy ini sosok pemimpin digembleng dari bawah. Pak Edy ini dididik secara infanteri. Nah kalau infanteri, kalau perang itu di depan. Bukan bapaknya yang di depan,” ujar Hasto dalam keterangannya.

1. Edy akan berhadapan dengan Bobby Nasution

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (dok. PDIP)

Di Pilgub Sumut, pasangan Edy-Hasan akan bersaing melawan pasangan Bobby Nasution-Surya. Dalam pidatonya, Hasto menjelaskan lebih lanjut infanteri dianggap sebagai 'queen of the battle' dalam dunia militer.

Edy Rahmayadi, kata Hasto, adalah contoh nyata seorang pemimpin yang meniti karier melalui proses panjang, tidak seperti pemimpin "karbitan."

"Jadi Pak Edy ini pemimpin yang berjuang dari bawah, bukan yang dikarbit dan karbitan. Maka pemimpin berjuang dari bawah, itulah makna hakikat kepemimpinan,” ucap dia.

2. Edy-Hasan perpaduan yang kuat

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (dok. PDIP)

Hasto juga menekankan, pasangan Edy Rahmayadi dan Hasan Basri adalah perpaduan yang kuat. Menurutnya, Edy mewakili kepemimpinan militer dan Hasan Basri membawa tradisi Nahdatul Ulama (NU).

“Hasan Basri ini punya tradisi NU yang kuat. Doanya menyejukkan. Kepemimpinan Pak Edy yang berproses dari bawah, berpadu dengan naungan doa kader Nahdliyin, akan menyejukkan Sumatera Utara ini,” ujar Hasto.

3. PDIP minta semua kader turun ke masyarakat

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (dok. PDIP)

Lebih lanjut, Hasto menginstruksikan kepada seluruh kader PDIP untuk aktif turun ke lapangan dan berjuang memenangkan pasangan Edy-Hasan. Dia menekankan pentingnya gotong royong antar kader, bahkan bagi kader yang pernah memiliki hubungan dengan Sumatera Utara, untuk turut serta dalam kampanye.

“Kebijakan DPP partai, bagi mereka yang sudah pernah meminum air di Sumut ini, wajib memenangkan Pak Edy dan Hasan Basri,” imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Anata Siregar
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us