Ide Ridwan Kamil Buat Alat Gym di Pinggir Jalan Tuai Kritikan Warganet

- Ide calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil tentang alat gym di pinggir jalan disambut kritik warganet
- Warganet menganggap ide tersebut tidak solutif, lebih memilih penambahan moda transportasi umum
- Kun Wardana Abyoto ikut menilai ide Ridwan Kamil lucu dan menimpali program pipi monyet sebagai solusi banjir.
Jakarta, IDN Times - Ide dan gagasan calon Gubernur Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil, kembali mendapat kritik publik. Ide Ridwan yang dikritik yakni penyediaan fasilitas olahraga di pinggir jalan, agar masyarakat bisa berolahraga sambil menunggu bus TransJakarta.
"Kami mau ada alat-alat gym yang disediakan di pinggir jalan. Jadi sambil menunggu TransJakarta, bisa sekeringat dua keringat," ujar Ridwan kepada media di Gelanggang Remaja Johar Baru, Jakarta Pusat, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (11/11/2024).
Dengan begitu, kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu, warga Jakarta juga bisa sehat. "Kan kalau sehat menjalani aktivitas juga enak," tutur dia.
Ridwan Kamil menyebut hampir semua masyarakat mengetahui olahraga bisa membuat tubuh semakin sehat. Termasuk ia sendiri yang mengaku kerap menyempatkan berolahraga di tengah padatnya jadwal kampanye.
Ia menyempatkan diri bermain badminton dengan sang istri, Atalia Praratya, di Gelanggang Remaja Johar Baru dalam kelas ganda campuran. Ridwan Kamil bersama istrinya berhasil mengalahkan Cheryl Tanzil dan Rob Clinton Kardinal tiga ronde secara berturut-turut.
1. Warganet nilai ide penyediaan gym tak masuk akal

Ide penyediaan fasilitas kesehatan di pinggir jalan disambut kritik warganet. Mereka menilai ide tersebut tidak masuk akal dan tidak solutif. Warga lebih memilih jumlah moda transportasi umum ditambah, supaya mereka bisa lebih cepat menuju tempat bekerja atau rumah.
"Yang naek TransJakarta atau angkutan umum itu berangkat kerja pagi-pagi, agar dapat tempat duduk atau menghindari macet. Bukan mau olahraga. Coba, jadi orang susah, Pak. Yang istri pagi-pagi sebelum ngantor harus masak bikin bekel dan suami yang bantuin anak siap-siap sekolah (PAUD). Udah gak kepikiran buat ngegym," ujar warganet, dikutip Senin.
"Ini maksudnya pengen bikin dalam bus TJ full bau ketek kah? Terus jadi masalah baru dan solusinya bikin pengadaan pengharum ruangan super yang harganya jutaan per tabung. Terus timbul masalah baru, terus kasih solusi yang bikin masalah lagi. Gitu aja terus Ridwan Kocak!" komentar warganet.
"Orang antre bus TJ kalau disuruh nge-ngym ya gak kebagian (bus) naik nanti," timpal warganet lainnya.
2. Ide Ridwan Kamil dianggap cawagub independen Kun lebih lucu

Sementara, calon wakil gubernur nomor urut dua, Kun Wardana Abyoto, menganggap ide Ridwan Kamil lucu. Padahal, dulu ide paslon nomor urut dua yang kerap dianggap nyeleneh.
"Ah, sekarang sudah ada yang lebih lucu ternyata. Sepertinya, kami butuh strategi baru," ujar Kun di platform X.
Kun kemudian menimpali program pipi monyet sudah lebih dulu minder melihat ide Ridwan Kamil yang ingin menyehatkan warga Jakarta.
Diketahui, Pipi Monyet merupakan salah satu program andalan Dharma Pongrekun-Kun Wardana dalam mengatasi banjir.
Pipi monyet merupakan sistem penampungan air hujan dengan wadah khusus, yang mampu menampung air hujan berlebih hingga 30 juta kubik. Strategi ini pernah dipakai di Bangkok, Thailand.
3. Ide simulasi aplikasi curhat Ridwan Kamil juga menuai kritik

Tidak hanya ide penyediaan alat kebugaran di pinggir jalan, sebelumnya Ridwan Kamil juga dikritik terkait video simulasi aplikasi curhat untuk mengurangi beban mental warga Jakarta.
Sebagian warganet menilai video simulasi itu dianggap gimmick dan menyederhanakan isu kesehatan mental. Mereka menilai konsultasi ke psikolog terkait kesehatan mental berbeda dengan curhat.
Video berdurasi kurang dari 50 detik itu menggambarkan Ridwan Kamil seolah sedang menerima telepon dari temannya. Mantan Gubernur Jawa Barat itu mendengar temannya tersebut sudah pindah bekerja di Jakarta Selatan. Ia pun menanyakan kabar usai teman tersebut pindah ke Jakarta.
"Oh, jadi kamu sudah pindah ke Jaksel? Ngemeng-ngemeng gimana suasana hidup dan kerja di Jaksel?" tanya Ridwan Kamil.
"So far so good sih, environment-nya oke gitu. Sometimes memang burn out overwehelmed, suka dapat panic attack pagi-pagi gitu. Tapi, masih bisa dihandle-lah," kata teman Ridwan Kamil di ujung telepon dengan bahasa Indonesia bercampur Inggris.
Cara komunikasi Kang Emil di video itu pun tak luput dari kritikan warganet. Sebab, ia dianggap tidak memahami sepenuhnya cara berkomunikasi anak muda di Jakarta Selatan yang kerap diidentikan gaul dan selalu mengikuti perkembangan isu.
Menurut sebagian warganet, alih-alih menggunakan gaya penyampaian penuh dengan gimmick, Ridwan Kamil disarankan fokus pada permasalahan utama Jakarta seperti banjir dan kemacetan.