Inayah Bacakan Petuah Gus Dur soal Kondisi Negara yang Seolah-Olah

Jakarta, IDN Times - Putri bungsu Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Inayah Wahid, membacakan kembali petikan tulisan dari sang ayah pada 1990-an, yakni “Sekali Lagi tentang Forum Demokrasi”.
Petuah ini dibacakan Inayah dalam Haul ke-14 Gus Dur di kediaman mereka di kawasan Jalan Warung Sila Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (16/12/2023) malam.
“Bukan, ini bukan ucapan saya. Ini adalah ucapan yang diucapkan oleh Gus Dur. Tahun 2023. Gak, Gus Dur-nya sudah gak ada. Ini diucapkan oleh Gus Dur pada tahun 90-an dalam tulisan sekali lagi tentang forum demokrasi,” kata Inayah bernada gurau, dalam siaran langsung kanal YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama.
1. Isi petikan tulisan Gus Dur, sebut masyarakat berada dalam suasana 'seolah-olah'

Inayah membacakan petikan tulisan Gus Dur yang menggambarkan bahwa masyarakat berada dalam kondisi “seolah-olah” negara telah normal baik dari sistem demokrasinya, hukum hingga kebebasannya.
Masyarakat kita berada dalam suasana seolah-olah. Seolah-olah hukum sudah tegak. Seolah-olah sistem demokrasi berlaku. Seolah-olah tindakan penguasa konstitusional. Seolah-olah ada kebebasan dan sebagainya. Semua lalu menerimanya sebagai wajar, hanya karena tak bisa mengelak dan terpaksa ikut bermain dalam sistem seolah-olah normal. Ini demi keselamatan dirinya.
“Kalau saya menghilangkan tanda Gus Dur di situ dan menghilangkan judul sekali lagi tentang forum demokrasi, dan saya tempel tulisan ini di dinding-dinding hari ini, saya percaya akan banyak masyarakat Indonesia yang percaya tulisan itu dibuat untuk membicarakan situasi kita hari ini,” kata dia.
2. Pertanyakan apa kedaulatan rakyat sudah betul-betul dirasakan

Inayah mengatakakan tulisan tersebut tidak dibuat pada 2023, namun ironisnya tulisan tersebut tetap berlaku hingga hari ini. Dia menjelaskan pernyataan tersebut adalah sikap kritis Gus Dur terhadap realitas praktik berdemokrasi di negara ini.
Inayah mengatakan para founding fathers sudah sepakat bahwa demokrasi adalah sistem yang dipilihkan mereka untuk negara ini, demi kedaulatan rakyat. Namun dia mempertanyakan apakah demokrasi sudah berjalan atau belum?
“Tapi pada kenyataannya demokrasi sudah berjalan atau seolah-olah berjalan. Berbagai upaya menjalankan demokrasi sudah berusaha dijalankan oleh kita bersama. Tapi upaya kedaulatan, tapi apa kedaulatan rakyat sudah betul-betul kita rasakan? Atau setidaknya, apakah kita sudah melihat jalan dan peta yang terang yang akan mengantarkan kita menuju kedaulatan rakyat itu?” kata Inayah.
3. Demokrasi sejauh ini telah mempersenjatai negara untuk berhadapan dengan rakyatnya

Inayah mengatakan, demokrasi sering kali terpusat pada pembangunan telah berhasil membangun infrastruktur perekonomian. Namun, dengan cara menggusur kemanusiaan dan menciptakan ceruk ketimpangan. Di mata dia, demokrasi sejauh ini telah mempersenjatai negara untuk berhadapan dengan rakyatnya.
“Maka pantas jika Gus Dur melihatnya sebagai seolah-olah demokrasi, karena kedaulatan rakyat sama sekali jauh panggang dari api. Demokrasi barangkali sistem yang gagal dalam praktek. Tapi Gus Dur melihatnya sebagai satu-satunya jalan untuk mengembalikan kedaulatan rakyat dari pembungkaman negara terhadap suara rakyat saat itu,” katanya.
Diketahui, hadir dalam acara ini sejumlah tokoh di antaranya KH Husein Abu Bakar Bin Hasan, Gus Umar Wahid, Romo Beni, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin,
KH Alwi Sihab, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. KH. Nasaruddin Umar.
Hadir juga Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenty, politikus PDIP Rano Karno, hingga ustaz kondang Habib 'Login' serta budayawan Butet kartaredjasa.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.