Inovasi PPIH untuk Layanan Kursi Roda Lansia-Disabilitas

- PPIH Arab Saudi menyediakan layanan kursi roda bagi jemaah lansia dan disabilitas
- Layanan tambahan ini memfasilitasi jemaah menggunakan jasa pendorong kursi roda resmi untuk ibadah di Masjidil Haram
- Layanan ini memiliki tarif khusus, dengan paket full umrah senilai 250 riyal dan thawaf/sai saja senilai 100 riyal
Madinah, IDN Times - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan inovasi layanan kursi roda bagi jemaah lansia dan penyandang disabilitas. Bagi yang membutuhkan, jemaah bisa menghubungi petugas terkait, baik petugas kelompok terbang (kloter) maupun petugas sektor.
Kepala Bidang Layanan Lansia, Disabilitas dan Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah (PKP2JH) PPIH Arab Saudi, Suviyanto, mengatakan pihaknya menyediakan layanan tambahan bagi jemaah haji lansia dan disbilitas yang ingin melaksanakan umrah wajib. Yakni dengan memfasilitasi jemaah menggunakan jasa pendorong kursi roda resmi untuk ibadah di Masjidil Haram.
Jemaah haji yang ingin menggunakan jasa pendorong kursi roda tersebut, agar melapor kepada ketua kloter, yang diteruskan kepada ketua kloter melapor ke ketua sektor dan ketua sektor lapor kepada kepala daker melalui kepala seksi layanan jemaah haji lansia dan disabilitas. Selanjutnya, Kasi Layanan Lansia dan Disbilitas berkomunikasi dengan petugas Sektor Khusus Masjidil Haram Makkah.
1. Tarif jasa kursi roda sekitar Rp1 juta untuk paket umrah

Suviyanto menjelaskan, titik kumpul layanan Jasa Pendorongan Kursi Roda berada Terminal di Jabal Kakbah dan Syib Amir.
"Selanjutnya jemaah yang sudah berada di titik kumpul bertemu dengan petugas di Pos Sektor Khusus Masjidil Haram, untuk difasilitasi jasa penyedia kursi roda resmi," kata dia.
Layanan jasa kursi roda resmi untuk umrah ini memiliki tarif khusus. Untuk paket thawaf dan sai (full umrah) senilai 250 riyal atau sekitar Rp1,08 juta, untuk thawaf atau sai saja senilai 100 riyal atau sekitar Rp430 ribu.
2. Jemaah menghubungi petugas jika ingin pakai jasa kursi roda

Suviyanto menyebut bagi jemaah haji lansia dan penyandang disabilitas yang ingin membutuhkan kursi roda, dapat menghubungi ke petugas sektor.
"Di sektor sudah disediakan kursi roda, dapat dipakai dan dikembalikan lagi setelah selesai ibadah," kata dia.
3. Inovasi layanan lansia dan disabilitas ke Raudhah

Inovasi layanan lansia juga disiapkan dalam pelaksanaan ibadah di Masjid Nabawi Madinah Al Munawarah, yaitu ibadah di Raudhah.
"Prosedurnya, jemaah haji melapor ke ketua kloter, ketua kloter lapor ke sektor, lalu sektor lapor ke daerah kerja (daker) melalui Kasi Bimbingan Ibadah (Bimbad).
"Lalu Bimbad ini berkoordinasi dengan seksus Masjid Nabawi, untuk mengantar jemaah tersebut ke Raudhah," kata dia.
Suviyanto mengatakan, lansia dan penyandang diberikan kartu kendali, sehingga jemaah dapat dilayani dengan baik.
"Dengan begitu, kami dapat mendata jemaah lansia yang akan mendapatkan pelayanan khusus," katanya.
4. Layanan akomodasi hingga sentuhan psikologi

Layanan lansia dan disabilitas diberikan sejak jemaah tiba di Bandara Arab Saudi, baik di Madinah dan Jeddah. Begitu pula layanan akomodasi hotel selama di Madinah dan Makkah. Layanan tersebut diberikan kepada lansia dan disabilitas di Daker Bandara, Daker Makkah, dan Daker Madinah sejak praarmuzna (Arafah, Muzdalifah Mina), Armuzna dan pasca-Armuzna.
"Bentuk layanan jemaah haji lansia dan disbilitas antara lain adalah kebutuhan
fisiknya, yaitu makan, minum, penggantian popok, memandikan, dan lain-lainya. Tak hanya itu, kami juga sentuh psikologi untuk selalu tenang dalam beribadah," kata Suviyanto.
Perlu di ketahui, berdasarkan data Sistem komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jemaah haji lansia berjumlah 47.384 dengan rentang usia 65 sd 100 ke atas.
5. Persiapan Armuzna

Menjelang Armuzna, Suviyanto juga mengimbau kepada jemaah lansia dan disabillitas, agar senantiasa mendahulukan ibadah wajibnya daripada ibadah sunah.
"Mengingat cuaca ekstrem sangat panas, maka kami harapkan agar jemaah tidak banyak beraktivitas di luar hotel," pesannya.
Sebaliknya, Suviyanto meminta jemaah fokus pada persiapan ibadah Armuzna sebagai ibadah puncak haji.
"Kami imbau kepada lansia kalau membutuhkan apa-apa, agar senantiasa berkoordinasi dengan petugas, supaya tidak dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya.