Istana Ogah Tanggapi Biaya Retreat Kepala Daerah Rp2,7 Juta per Orang

- Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan enggan berkomentar terkait biaya retreat kepala daerah Rp2,7 juta per orang di Magelang.
- Biaya retreat akan dibagi antara Kemendagri dan pemerintah daerah, dengan detail yang harus ditanyakan langsung ke Kemendagri.
- Surat terkait biaya retreat juga diunggah oleh Dandhy Dwi Laksono yang menyebutkan biaya akomodasi dan konsumsi per orang per hari sebesar Rp2.750.000.
Jakarta, IDN Times - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi enggan berkomentar terkait biaya retreat kepala daerah Rp2,7 juta per orang. Padahal, ada ratusan orang kepala daerah baru yang akan ikut menjalani retreat di Magelang.
Hasan meminta jurnalisbertanya ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait biaya retreat kepala daerah.
"Ke Kemendagri, ya, Kemendagri," ujar Hasan di Jakarta, Rabu (13/2/2025).
1. Biaya dibagi antara Kemendagri dan pemerintah daerah

Hasan mengatakan, biaya retreat akan dibagi antara Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah.
"Cost sharing antara Kemendagri dengan pemerintah daerah, detailnya tapi tanya sama Kemendagri," kata dia.
2. Hasan tak jawab soal biaya konsumsi dan akomodasi disetorkan ke PT Lembah Tidar

Saat ditanya soal biaya akomodasi dan konsumsi yang dibayarkan kepada PT Lembah Tidar, Hasan tutup mulut. Ia langsung meninggalkan jurnalis yang bertanya.
Surat terkait biaya retreat kepala daerah Rp2,7 juta per orang itu juga diunggah Dandhy Dwi Laksono melalui akun X-nya.
"Glamping 8 hari di Magelang: 34 gubernur + 380 bupati + 89 wali kota = 503 orang. Biaya akomodasi dan konsumsi: Rp2.750.000 per orang per hari. PT Lembah Tidar Indonesia 503 x Rp2.750.000 x 8 = Rp11 miliar, belum termasuk ajudan dan staf," tulis Dhandy.
3. Mensesneg sebut biaya retreat kepala daerah pakai APBN

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi mengatakan retreat kepala daerah tidak menggunakan dana pribadi Presiden Prabowo Subianto.
"Gak dong, dari pemerintah (APBN)," ujar Prasetyo dalam pernyataannya di Jakarta, dikutip Senin (3/2/2025).
Prasetyo menjelaskan, penggunaan dana pribadi Prabowo saat retreat menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga, karena saat itu anggarannya belum ada.