Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jakarta Diguyur Hujan Lebat, BPBD DKI: Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2

Pintu Air Manggarai (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat diguyur hujan dengan intensitas lebat dari pukul 20.25 - 22.00 WIB. Bahkan, menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hujan masih berlangsung hingga pukul 23.25 WIB

Namun demikian, semua pintu air di DKI Jakarta tidak mengalami kenaikan muka air atau berstatus normal kecuali Pintu Air Pasar Ikan yang berstatus siaga 2 dan Pintu Air Sunter Hulu Siaga 3.

“Info disaster early warning system (Dews) kepada warga bantaran sungai, akibat kenaikan pos pantau Sunter Hulu, TMA 150/cm (waspada/siaga 3),” cuit Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta di akun Twitternya, Senin (24/5/2021).

1. Pintu Air Manggarai masih normal

(Pintu Air Manggarai) IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Meski rata diguyur hujan selama dua jam, Pintu Air Manggarai masih berstatus normal hingga pukul 22.00 WIB. Hal tersebut dikonfirmasi oleh operator Pintu Air Manggarai Harlian Seka.

“Masih normal, siaga 4,” kata Harlian kepada IDN Times.

2. Pintu Air Katulampa juga masih normal

Ilustrasi Bendungan (Antaranews)

Begitu pula dengan Pintu Air Katulampa Bogor, meski sebagian besar daerah Jawa Barat diguyur hujan lebat, namun debit air di Pintu Air Katulampa masih normal.

“Masih normal, 30 cm. Gerimis,” kara Operator Pintu Air Katulampa Bogor, Andi Sudirman.

3. BMKG sebut 14 wilayah diguyur hujan lebat

Ilustrasi hujan (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Sebelumnya, BMKG telah merilis peringatan dini cuaca untuk hari ini. Diperkirakan, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai angin kencang hingga petir mengguyur 14 wilayah di Indonesia.

Info tersebut disampaikan BMKG melalui laman resminya di bmkg.go.id.

Sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Pasifik utara Papua Barat yang membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang dari perairan utara Maluku Utara hingga utara Papua Barat.

Daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang di Sumatera bagian bagian tengah, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, dari Maluku hingga Maluku Utara, di Papua bagian tengah dan memanjang dari Papua Barat bagian selatan hingga Papua Barat bagian utara.

Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi dan konfluensi tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irfan Fathurohman
EditorIrfan Fathurohman
Follow Us