Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jam Belajar Sekolah Dipangkas 10 Menit Selama Bulan Puasa

Ilustrasi aktivitas siswa di sekolah. (IDN Times/prokopim)
Intinya sih...
  • Pemerintah DKI Jakarta mengurangi durasi pelajaran selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M sebanyak 10 menit per jam pelajaran
  • Pembelajaran dilaksanakan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, atau masyarakat pada tanggal 27-28 Februari dan 3-5 Maret 2025

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyesuaikan jadwal pembelajaran selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M dengan mengurangi durasi pelajaran selama 10 menit.

"Pengurangan waktu setiap jam pelajaran sebanyak 10 menit. Contohnya jenjang SMA, yang biasanya memiliki durasi 45 menit per jam pelajaran, dikurangi menjadi 35 menit," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Sarjoko saat dikonfirmasi, Senin (24/2/2025).

1. Sekolah libur mulai 27 Februari

SMK Plered menjadi salah satu sekolah yang mendapatkan edukasi (AHM)

Sarjoko mengungkapkan, kebijakan ini merujuk pada Surat Edaran Bersama (SE) 3 Menteri, yakni Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri, yang mengatur tentang pembelajaran di bulan Ramadan.

Dalam surat edaran tersebut, dinyatakan bahwa selama periode 27 sampai 28 Februari serta 3 sampai 5 Maret 2025, kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, atau masyarakat sesuai dengan tugas yang diberikan oleh sekolah.

"Selanjutnya mulai 6 hingga 25 Maret 2025, pembelajaran kembali berlangsung di sekolah dengan tambahan kegiatan keagamaan," ucapnya. 

2. Pemerintah dorong kegiatan rohani

Pondok Modern Daarul Ikrom Kedondong sukses menggelar kegiatan Daarul Ikrom Cup ke III tahun 2025. (Dok. Pondok Modern Daarul Ikrom)

Selain itu, pemerintah juga mendorong sekolah untuk mengadakan kegiatan bimbingan rohani dan aktivitas keagamaan yang disesuaikan dengan agama dan kepercayaan masing-masing siswa.

Bimbingan rohani bertujuan memberikan dukungan bagi siswa agar mampu mengatasi kesulitan rohaniah dan mendapatkan kekuatan batin.

3. Siswa nonmuslim dapat membuat agenda bimbinhan

Personel Jibom Satuan Brimob Polda Kaltim melakukan sterilisasi di Gereja Katolik Santa Theresia Balikpapan, Selasa (24/12/2024) sore. (IDN Times/ Erik Alfian)

Untuk sekolah atau siswa nonislam dapat membuat agenda bimbingan rohani. Kegiatan ini dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang sedang mengalami kesulitan rohaniah.

"Sekolah dapat membuat agenda tersendiri untuk kegiatan ini,"ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Dini Suciatiningrum
3+
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Follow Us