Jelang Muktamar PPP, Mardiono Masih Kuat Jadi Kandidat Ketum
- Mardiono masih jadi kandidat kuat jadi Ketum PPP
- Majelis Kehormatan ingatkan jangan ada yang ciderai PPP
- Gak usah ribut-ribut soal calon ketum PPP
Jakarta, IDN Times - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar muktamar pada 29 September - 1 Oktober 2025 di Jakarta untuk menetapkan ketua umum definitifnya. Juru Bicara PPP, Usman Tokan mengatakan, sejumlah nama mulai bermunculan untuk maju sebagai ketua umum dalam muktamar tersebut.
Sejumlah nama-nama baru mulai terdengar untuk maju, di antaranya cucu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, Husnan Bey Fananie hingga Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Anwar 1 Sarang Gus Idror Maimoen yang juga putra Mbah Maimoen Zubair.
"Kami sangat bersyukur bahwa mendekati muktamar sudah ada yang telah mendeklarasikan diri bersama timnya untuk maju menjadi kandidat Ketum PPP," kata Usman Tokan dalam keterangan resmi, Sabtu (23/8/2025).
1. Mardiono masih jadi kandidat kuat
Usman mengatakan, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono juga masuk dalam radar calon kandidat kuat untuk maju sebagai ketua umum pada muktamar mendatang. Menurut dia, Mardiono masih menjadi calon kuat untuk menahkodai partai berlambang ka'bah itu.
"Hari ini Pak Mardiono yang msh kuat jika dilihat dari pergerakan ke daerah-daerah kita berharap yang dari luar kalau berminat ya segera sosialisasi diri dengan tim suksesnya," katanya.
2. Majelis Kehormatan ingatkan jangan ada yang ciderai PPP
Ketua Majelis Kehormatan PPP, KH Zarkasih Nur menginginkan seluruh kader tetap menjaga kehormatan partainya, menjelang Muktamar X September 2025. Ia tidak ingin ada kader yang mencederai atau membuat kegaduhan yang berpotensi memecah belah sesama kader partai.
KH Zarkasih Nur mengajak semua kader menyambut dengan gembira, dan penuh optimistis Muktamar X PPP untuk menghindari perpecahan.
"Saya mewakili Majelis, menyerahkan kepada DPP yang akan melaksanakan apa yang digariskan AD/ART agar pelaksanaan Muktamar bisa berjalan sebaik-baiknya,” ujar KH Zarkasih Nur di Jakarta Pusat, Senin (9/6/2025).
3. Gak usah ribut-ribut soal calon ketum PPP
Mantan Menteri Koperasi di era Gus Dur ini menyebut, pengambilan keputusan pada Muktamar X dilakukan berdasarkan hak kedaulatan DPW dan DPC. Ia pun mengingatkan, tidak perlu terjadi keributan terkait pencalonan ketua umum, yang berpotensi memecah belah partai.
“Siapakah yang akan terpilih (Ketum) di Muktamar nanti, mari kita serahkan sepenuhnya kepada mereka yang punya hak untuk memilih, yaitu DPW dan DPC," kata dia.
"Kalau ramai (di publik) selalu yang negatif itu tidak baik dan saya tidak sependapat. Mari bersama-sama segala sesuatunya kita bicarakan di forum dengan sebaik-baiknya,” sambung dia.
