Jokowi Bertemu Ketum Parpol Koalisi di Istana, PAN Ternyata Ikut Hadir

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo bertemu dengan elite partai politik koalisi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/8/2021) sore. Pertemuan kali ini dihadiri ketua umum dan sekjen PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB, NasDem, PPP, dan PAN.
Menariknya, PAN yang sebelumnya tidak bergabung dalam koalisi pendukung Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019, namun hari ini ikut hadir dalam pertemuan tersebut.
1. Hasto sebut kehadiran PAN memberi energi positif

Mengenai kehadiran PAN dalam pertemuan, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, itu adalah bentuk gotong-royong yang akan dibangun ke depan. Ia menyebut kehadiran partai yang diketuai Zulkifli Hasan itu turut membawa energi positif.
"Kehadiran Pak Zulkifli Hasan dan Bung Eddy Soparno selaku ketua umum dan sekjen PAN semakin membuktikan, bagaimana gotong royong dikedepankan dan kehadiran. Beliau memberikan energi positif bagi konsolidasi pemerintahan Presiden Jokowi dan KH Ma’ruf Amin yang sangat penting di tengah pandemik," ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/8/2021).
2. Ketum parpol komitmen dukung pemerintah atasi pandemik COVID-19

Dalam pertemuan itu, Hasto mengungkapkan, Jokowi mengajak partai politik bekerja sama mengatasi masalah bangsa sekarang ini, khususnya. Melalui kerja sama yang baik, penanganan COVID-19 bisa diatasi dengan baik.
Karena itu, menurut Hasto, para ketum partai politik diharapkan memberikan dukungannya pada pemerintah dalam mengatasi pandemik yang menghantam semua sektor itu.
“Seluruh ketum parpol yang hadir, dengan membandingkan apa yang terjadi di Indonesia dengan negara-negara besar lain seperti Amerika Serikat, India, Jerman, Brasil dan lain-lain, serta melihat kesungguhan pemerintah di dalam menangani pandemik, terus memberikan dukungan bagi kebijakan Presiden Jokowi," jelas Hasto.
3. Ketum parpol akan bantu pemerintah dorong pertumbuhan ekonomi

Dukungan yang diberikan ketum parpol, kata Hasto, juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut dia, kerja sama harus terus dijalin mengingat tidak tahu kapan pandemik akan berakhir.
"Bagaimana pun, meski pandemik masih sulit diprediksi kapan berakhir, keseimbangan antara penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di beberapa wilayah dengan pertumbuhan perekonomian terus dilakukan, terutama memastikan bagaimana negara hadir dengan mendorong perekonomian rakyat," terangnya.