Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Instruksikan Kekurangan 29 Ribu Dokter Spesialis segera Diisi

Presiden Jokowi melaunching PPDS RSPPU di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta Barat, Senin (6/5/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meluncurkan program pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit pendidikan sebagai penyelenggara utama (PPDS RSPPU) atau hispotal based di halaman Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta Barat, Senin (6/5/2024). 

"Dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini secara resmi saya luncurkan pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit pendidikan sebagai penyelenggara," kata Jokowi, Senin (6/5/2024).

1. Indonesia peringkat 147 ketersediaan dokter spesialis

Presiden Jokowi melaunching PPDS RSPPU di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta Barat, Senin (6/5/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jokowi mengungkapkan ketersediaan dokter spesialis di Indonesia sangat rendah. Dia menyebut Indonesia berada di peringkat urutan ke-147 sedunia ketersediaan dokter spesialis 

"Sangat rendah sekali. Di ASEAN kita peringkat 9, berarti masuk 3 besar tapi dari bawah. Ini problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya," kata Jokowi.

2. Indonesia kekurangan 27 ribu dokter spesialis

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menemui para Nakes yang selama ini bertugas menangani pasien COVID-19 di RS Martha Friska, Selasa (4/5/2021). (Humas Sumut/Veri Ardian)

Jokowi menyebutkan Indonesia saat ini masih masih kekurangan dokter umum sekitar 124 ribu dan dokter spesialis sebanyak 29 ribu orang. Sedangkan saat ini, Indonesia baru mampu mengeluarkan 2.700 dokter spesialis per tahun.

"Jumlah yang sangat sedikit ini harus segera diisi," imbuhnya.

3. Kekurangan dokter merupakan masalah utama sejak Indonesia merdeka

Tes swab nakes RSMH Palembang (IDN Times/Dok. RSMH Palembang)

Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan RS Harapan Kita merupakan salah satu dari tiga rumah sakit milik pemerintah. Adapun luas lahan 14,5 hentar yang sudah dibangun ada RS Kanker Dharmais 21 tingkat dan pembangunan kedua dilanjutkan RS Harapan Kita Jantung.

"Kita ingin membangun RS ini untuk mengcover masalah ini, yang utama sudah 79 tahun tidak pernah bisa kita selesaikan sejak Indonesia merdek, yaitu distribusi dokter yang tidak merata," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
Dwi Agustiar
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us