Jokowi: Kebijakan Bekerja dari Rumah Bukan untuk Berlibur

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta masyarakat bekerja dan belajar dari rumah untuk menekan penyebaran virus corona atau COVID-19. Ia menyayangkan jika masyarakat memanfaatkan kondisi ini untuk berlibur.
Hal itu disampaikan Jokowi saat melakukan rapat terbatas secara online bersama Tim Gugus Tugas COVID-19, Kamis (19/3).
1. Jokowi minta masyarakat tidak berlibur ke tempat wisata

Jokowi meminta agar kebijakan untuk belajar, bekerja, serta beribadah di rumah tidak dijadikan kesempatan untuk berlibur. Jokowi melihat di beberapa tempat pariwisata justru semakin ramai setelah kebijakan tersebut dikeluarkan.
"Saya lihat satu minggu kemarin di Pantai Carita, di puncak, lebih ramai dari biasanya, sehingga hal ini akan memunculkan sebuah keramaian yang berisiko memperluas penyebaran COVID-19," ujar Jokowi.
Dia lalu meminta kepada Tim Gugus Tugas COVID-19 agar memperketat area publik, seperti transportasi umum atau bandara.
"Saya minta diterapkan secara ketat menjaga jarak di area publik, termasuk dalam transportasi publik, di bandara, stasiun, pelabuhan, terminal bus, untuk cegah penularan," kata dia.
2. Jokowi minta masyarakat tetap menjaga jarak

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga jarak di mana pun berada. Seperti bekerja di kantor maupun di rumah.
"Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah betul-betul harus kita sampaikan terus. Sehingga betul-betul bisa dijalankan secara efektif di lapangan. Tetapi kita harus tahu juga bahwa yang bekerja di lapangan dan di kantor tetap saling menjaga jarak," ungkapnya.
3. Social distancing untuk mencegah penularan virus corona semakin luas

Jokowi menuturkan, kebijakan social distancing itu diterapkan pemerintah agar mencegah penyebaran virus corona semakin meluas. Oleh karena itu, kata dia, penting untuk mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lainnya.
"Kita terus menggencarkan sosialisasi untuk menjaga jarak, social distancing dan mengurangi kerumunan yang membawa risiko penyebaran. Tiga hal ini penting dan kita ulangi, mengurangi mobilitas orang, menjaga jarak, mengurangi kerumunan yang membawa risiko," ujar Jokowi.