Kelompok John Kei dan Nus Kei Bentrok, Polisi Uji Balistik Senpi

Jakarta, IDN Times - Polisi masih mendalami kasus tewasnya seorang pria berinisial GR (44) karena tertembak di Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat yang melibatkan dua kelompok John Kei dan Nus Kei.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully mengatakan, penyidik berhasil menemukan senjata api yang sempat dibuang oleh pelaku FO (31). Titus mengatakan, senjata api tersebut saat ini tengah diteliti Puslabfor Polri.
"Senjata api rakitan ini masih kami dalami benar bukan senjatanya itu," kata Yudho kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).
Yudho mengatakan, pihaknya akan melakukan uji balistik metalurgi forensik untuk mencocokkan peluru pada senpi yang dipakai saat menembak dan temuan proyektil dalam tubuh korban.
"Nanti akan kami cocokkan dengan laboratorium forensik tentang proyektil yang ditemukan di tubuh korban. Setelah menembak, kan senjatanya dibuang itu kata dia. Makanya kami dalami senjatanya, pakai balistik metalurgi forensik apakah betul proyektil senjata," kata dia.
Dalam kasus ini, Yudho mengatakan, pihaknya juga mengamankan senjata tajam (sajam) jenis parang, serta senapan angin dari para pelaku.
"Kami juga amankan parang serta senapan angin dari pelaku. Untuk senapan angin masih kami teliti," kata dia.
1. Dua kelompok sudah lama berseteru

Sebelumnya, Yudho menjelaskan, dua kelompok ini memang sudah lama berseteru. Pada tahun 2020 lalu, sempat ada penyerangan di Duri Kosambi, Cengkareng dan di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang.
Menurutnya, penyidik saat ini masih terus melakukan pendalaman supaya peristiwa yang sama tidak terulang lagi.
"Permasalahan pertama masih didalami karena ini kejadian berulang seperti di Cengkareng pada 2020 lalu. Sedang kami dalami permasalahannya agar kejadian tak berulang kembali," kata dia.
2. Peristiwa di Bekasi terjadi karena ada serangan dari kelompok Nus Kei

Lebih lanjut, Yudho menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pihak John Kei, penembakan di Bekasi berawal dari adanya informasi yang diterima bahwa kelompok Nus Kei akan melakukan penyerangan.
Saat itu kelompok Nus Kei yang berjumlah 6 orang mendatangi lokasi dengan membawa senjata tajam. Titus mengatakan, karena pihak John Kei sudah mengetahui informasi penyerangan tersebut, maka mereka mempersenjatai kelompoknua dengan senjata tajam dan senjata api.
"Menurut keterangan dari pihak John Kei, kejadian ini mereka dapat informasi akan diserang oleh kelompok Nus Kei," kata dia.
"Mereka dapat info. Datanglah mobil ini, parkir turun 6 orang. Korban turun sudah bawa parang. Sebelum mereka (kelompok Nus Kei) datang, kelompok John Kei sudah tahu bahwa mereka mau diserang. Mereka sudah siap batu parang, senjata api," sambungnya.
Selanjutnya, ketika kelompok Nus Kei datang, korban kemudian membawa parang. Namun ia langsung ditembak oleh kelompok John Kei.
"Begitu mereka (kelompok Nus Kei) datang, korban turun bawa parang, langsung ditembak (kelompok Jhon Kei). Karena mereka alasannya (menembak korban) mau diserang, ini ada anak istri kami," kata dia.
Dalam kasus ini pihaknya telah meringkus empat orang pelaku yaitu FO alias FU, EU, MW, PM alias O. Adapun penangkapan sendiri dilakukan di lokasi yang berbeda-beda.
"Yang ditangkap ada empat orang inisial FO alias FU, EU, MW, PM alias O, lokasi penangkapan di Bogor, Indramayu, dan Pamulang Tangerang Selatan," ucapnya.
3. Pastikan tak ada tempat bagi preman

Sementara itu, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini. Pihaknya juga tidak akan segan untuk menindak pihak yang terlibat dalam kasus ini.
Hengki menegaskan, tidak ada kelompok tertentu yang bergerak di atas hukum. Ia menegaskan, tidak ada tempat bagi para preman.
"Pertama tidak ada kelompok-kelompok tertentu yang bergerak di atas hukum. Kami akan tidak tegas. Tidak ada tempat buat preman," kata Hengki.