Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenkes Bentuk Satgas, Cegah Kasus Bullying Dokter Aulia Terulang

Keluarga mendiang dr. Aulia Risma Lestari PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pada Kamis (9/1/2025) (IDN Times/Lia Hutasoit)
Intinya sih...
  • Kemenkes dan Kemendikti membentuk satgas PPDS untuk mencegah kasus bullying yang berujung kematian pada dr. Aulia Risma Lestari.
  • Satgas ini melibatkan aparat penegak hukum untuk penanganan dan antisipasi kasus serupa agar prosesnya lebih cepat dilakukan.
  • Budi Gunadi Sadikin harap organisasi profesi dan kolegium menciptakan perubahan budaya dalam lingkungan PPDS serta menciptakan ruang aman bagi siapapun.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologinya bakal membentuk satuan tugas (satgas) Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar kasus bullying yang berujung kematian pada dr Aulia Risma Lestari, PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, tidak terulang.

"Kita berencana akan membentuk Satgas bersama-sama juga aparat penegang hubung untuk memastikan ini tidak terulang kembali," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Kemenkes, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

1. Adanya satgas agar antisipasi dan proses kasus serupa lebih cepat

Keluarga mendiang dr. Aulia Risma Lestari PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pada Kamis (9/1/2025) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Budi mengatakan, satgas ini akan melibatkan aparat penegak hukum untuk penangan dan antisipasi kasus serupa. Harapannya, penanganan kasus bisa lebih cepat dilakukan.

"Sehingga dengan dibentuknya satgas dengan aparat penegak hukum ini proses-proses seperti ini akan lebih cepat kalau kita identifikasi prosedurnya, akan lebih cepat penanganannya. Sehingga akan mempermudah prosesnya dan efek jeranya juga akan lebih baik dampaknya untuk memperbaiki sistem ini secara keseluruhan ini akan kita lakukan," katanya.

2. Menkes harapkan adanya perubahan budaya

Keluarga mendiang dr. Aulia Risma Lestari PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pada Kamis (9/1/2025) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Belajar dari kasus perundungan hingga berujung kematian dokter Aulia, Budi berharap agar organisasi profesi maupun kolegium bisa sama-sama menciptakan perubahan budaya dalam lingkungan PPDS.

Maka, Budi berharap contoh perilaku baik dalam setiap kegiatan di lingkungan kesehatan apalagi seperti PPDS bisa menciptakan ruang aman bagi siapapun.

"Karena ini kan perubahan budaya, perubahan budaya ini harus dilakukan ke seluruh orang-orangnya, budaya itu kan harus diberikan harus masuk ke hati harus masuk ke jiwanya. Kita itu harus diberikan contoh, tidak bisa hanya diomongin atau diajarin, itu harus diberikan contoh itu sebabnya penting sekali untuk organisasi profesi dan juga untuk kolegium memastikan bahwa diberikan contoh dalam kegiatan sehari-hari jangan sampai perilaku-perilaku seperti ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dalam praktik sehari-hari dalam proses pekerjaan sehari-hari," katanya.

 

 

3. Dokter Aulia diberikan penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Dokter Aulia diduga mengalami perundungan (bullying). Dia adalah peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK UNDIP). Dia ditemukan tewas di tempat kosnya.

Pada hari bahkan Kemenkes memberikan penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala kepada dr Aulia Risma Lestari yang diterima oleh sang ibunda. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan penghargaan karena Aulia sudah banyak berkorban untuk bertahan dari segala macam tekanan yang dialaminya. Selain itu, penghargaan ini juga diharapkan jadi upaya memperbaiki sistem pendidikan dokter spesialis di rumah sakit.

"Jadi hari ini kita ketemu ibu kandung dari Risma, kita Kemenkes ingin mengucapkan terima kasih beliau sudah berkorban untuk bertahan selama ini dari berbagai macam tekanan. Untuk bisa memperbaiki sistem pendidikan dokter spesialis yang ada di rumah sakit pendidikan kita," kata dia di gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us