Kemenkes Siapkan Tim Cadangan Kesehatan Tangani Pandemik dan Bencana

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengukuhkan TCK-EMT (Emergency Medical Team) regional dan memberikan penghargaan kepada TCK-EMT tipe 2 Indonesia dalam misi bantuan kemanusiaan gempa Turki.
Menkes Budi mengungkapkan, tim cadangan kesehatan sangat penting untuk mengurangi hilangnya nyawa saat terjadi bencana. Budi juga mengingatkan pandemik COVID-19 merupakan salah satu bencana terbesar dalam kurun waktu 100 tahun yang tidak akan berhenti dan terus berulang.
"Karena itu, kita wajib sebagai insan kesehatan dan insan ketahanan agar jamin rakyat kita terjaga kesehatan dan kehidupannya," ujar Budi di Gedung Kemenkes, Senin (15/5/2023).
1. Tim cadangan kesehatan disiapkan untuk kurangi korban

Budi mengatakan, beragam bencana juga terjadi di Indonesia. Mulai dari gempa bumi, longsor, gunung meletus, sampai banjir. Bencana-bencana itu membutuhkan pola penanganan dan perawatan yang berbeda, termasuk tenaga kesehatannya.
"Oleh karena itu, memang harus kita persiapkan dengan baik. Karena? begitu ada bencana, kita harus bisa segera mengirimkan tim untuk penanganan dalam waktu yang sangat cepat untuk bisa mengurangi hilangnya nyawa," imbuhnya.
2. Menkes harap tim cadangan kesehatan Indonesia masuk tipe 2

Menkes mengatakan, tim cadangan kesehatan memiliki peran yang penting dan diperlukan oleh Indonesia. Sesuai standar WHO, terdapat dua tipe tim cadangan kesehatan yakni tipe 1 dan tipe 2. Indonesia sendiri masih masuk dalam tipe 2.
"Sejauh yang saya tahu, Indonesia belum ada yang tipe 1 masih yang tipe 2. Oleh karena itu, saya berharap, kalau bisa sebelum saya pensiun sudah bisa mencapai yang tipe 1 sehingga kalau ada bencana-bencana besar di tingkat dunia kita bisa mengirimkan wakil-wakil kita untuk membantu teman-teman di daerah-daerah lain yang ada di dunia," katanya.
3. Tim cadangan kesehatan harus tercatat

Budi berpesan agar tenaga cadangan kesehatan yang berada di Kementerian Kesehatan tercatat sejak awal agar terlihat pengalaman dan track record dalam penanganan kebencanaan.
Selain itu, Budi juga berharap tim tersebut harus dilatih secara rutin, termasuk langsung terjun saat terjadi bencana agar kemampuannya terus berkembang.
"Jadi, kita tiru saja tentara. Kalau kita lihat di dada kiri mereka itu ada kotak-kotak yang menggambarkan tugas-tugas apa yang sudah mereka jalani, makin banyak mereka bertugas, makin banyak juga kotak-kotak di dada kirinya. Nah, itu kita tiru saja sehingga kita tahu tenaga kesehatan sini sudah pernah dikirim ke mana, dikirim ke bencana internasional, tsunami di Aceh, bencana gunung meletus di Jogja dan lain sebagainya," katanya.