Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenlu Ajak Mitra Strategis Internasional Perkuat Ekosistem Kreatif Banyuwangi

1000592370.jpg
Direktur Sesdilu Kemenlu RI, Tubagus Edwin Suchranudin, saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Kantor Pemkab Banyuwangi, Rabu (29/10/2025). (Dok. Pemkab Banyuwangi)
Intinya sih...
  • Kemenlu menghubungkan Banyuwangi dengan mitra internasional untuk memperkuat ekosistem kreatif.
  • Banyuwangi dipilih sebagai lokus kunjungan karena komitmen besar untuk mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
  • Peserta sesdilu fokus pada empat sektor penunjang Asta Cita, seperti ketahanan pangan dan industri kreatif, serta membawa mitra internasional untuk dikoneksikan dengan Banyuwangi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia mengoneksikan Banyuwangi dengan jaringan industri kreatif dunia.

Kemenlu melibatkan mitra strategis internasional dari berbagai negara untuk memperkuat ekosistem kreatif yang kian tumbuh di Banyuwangi.

1. Alasan Banyuwangi dipilih

1000592379.jpg
Direktur Sesdilu Kemenlu RI, Tubagus Edwin Suchranudin, saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Kantor Pemkab Banyuwangi, Rabu (29/10/2025). (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Dukungan Kemenlu adalah bagian dari program Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (sesdilu) yang kali ini diikuti 18 Diplomat Muda. Sesdilu merupakan Diklat Fungsional Berjenjang Diplomatik yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para diplomat muda Indonesia, salah satunya dengan melakukan kunjungan lapang ke daerah.

“Biasanya, lokus kunjungan kami di level provinsi. Namun kali ini kami memberanikan diri untuk ke Banyuwangi karena menurut kami Banyuwangi ini sudah memiliki banyak hal yang bisa kami eksplor dan layak kami koneksikan dengan mitra internasional Kemenlu,” kata Direktur Sesdilu Kemenlu RI, Tubagus Edwin Suchranudin, saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Kantor Pemkab Banyuwangi, Rabu (29/10/2025). Sesdilu di Banyuwangi ini berlangsung dari Selasa-Jumat (28-31 Oktober 2025).

Turut hadir para diplomat senior, di antaranya, Duta Besar Semuel Samson; Dubes Syahrir Rahardjo; serta Dubes Diar Nurbiantoro yang sekaligus sebagai mentor para peserta Sesdilu. 

Edwin membeberkan, Banyuwangi dipilih sebagai lokus karena dinilai memiliki komitmen besar untuk mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto lewat program-program di daerahnya. 

“Jujur kami juga menggunakan AI (artificial intelligence) untuk mencari lokus dengan kriteria Asta Cita Presiden. Dan yang muncul paling atas adalah Banyuwangi, dan memang tidak salah setelah kami datang ke sini,” kata Edwin. 

2. Fokus pada empat sektor penunjang Asta Cita

1000592376.jpg
Direktur Sesdilu Kemenlu RI, Tubagus Edwin Suchranudin, saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Kantor Pemkab Banyuwangi, Rabu (29/10/2025). (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Selama di Banyuwangi, peserta sesdilu fokus pada empat sektor penunjang Asta Cita, yakni ketahanan pangan, industri kreatif, energi terbarukan, dan hilirisasi industri. Kemenlu juga membawa mitra internasional untuk dikoneksikan dengan Banyuwangi. 

“Harapan kami dengan jejaring yang kami miliki dan kami pertemukan dengan para pelaku usaha di Banyuwangi, mudah-mudahan bisa membantu Banyuwangi lebih naik kelas. Kami bantu apa yang dibutuhkan Banyuwangi,” kata Edwin. 

Salah satu yang dilakukan Kemenlu adalah menggelar lokakarya dengan pesertanya 30 alumni Jagoan Banyuwangi, yang bergerak di sektor digital, pertanian, dan bisnis. Mereka dipertemukan dengan perusahaan dan organisasi industri kreatif dunia, seperti Epicenter Stockholm, yang merupakan Coworking space dan hub inovasi “House of Digital Innovation” yang berlokasi di jantung kota Stockholm, Swedia.

Ada pula Opus Solution, perusahaan berbasis di Hongkong yang bergerak di bidang inovasi digital dan artificial intelligence (AI).

Ada juga ada ASEAN SME Academy, platform pembelajaran online gratis di bawah naungan Kementerian Perdagangan Filipina, yang menawarkan lebih dari 100 jenis pelatihan bisnis untuk mendongkrak daya saing dan kapasitas digital pelaku industri kreatif di negara-negara Asean. Selain itu juga ada BNI ventures dan Pijar Foundation.

3. Membuka ruang belajar dari mitra internasional

1000592373.jpg
Sesdilu di Banyuwangi berlangsung dari Selasa-Jumat (28-31 Oktober 2025). (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Kemlu juga mengajak mitra strategis internasional lainnya, seperti Kedutaan Besar Korea Selatan, Japan International Cooperation Agency/JICA, lembaga yang didirikan pemerintah Jepang untuk membantu pembangunan negara-negara berkembang, dan GIZ. 

Juga menghadirkan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB-FAO di Indonesia untuk sharing masalah ketahanan pangan, Lembaga Penelitian Padi Internasional (IRRI), Indonesian Chamber of Commerce Western Australia (ICCWA), Konjen RI di Sydney, serta kantor perwakilan Kemendag RI di Sydney. 

“Harapannya, setelah mempertemukan berbagai pihak tersebut, selain ada kesepahaman, nantinya ada keberlanjutan kerja sama antara Banyuwangi dengan mitra internasional,” harap Edwin.

Sementara itu, Bupati Ipuk berharap ini akan bermanfaat besar bagi pelaku usaha di Banyuwangi.

“Ini membuka ruang belajar praktik baik dari mitra internasional. Kami sangat senang dibantu dibukakan jejaring global. Semoga bisa meningkatkan kapasitas pelaku industri kreatif di Banyuwangi, melalui pembelajaran digital, peningkatan literasi keuangan, promosi bisnis serta pemanfaatan teknologi untuk memperluas pasar,” kata Ipuk. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihan Azizah
EditorJihan Azizah
Follow Us

Latest in News

See More

Temui Eks Panglima Militer Australia, Menhan Sjafrie Kenang saat Jadi Taruna

29 Okt 2025, 23:38 WIBNews