Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kepala BP Taskin: Kemiskinan dan Keamanan Sebenarnya Berkaitan

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko bersama Wakil Kepala BP Taskin, Nanik Sudaryati Deyang (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Intinya sih...
  • Kemiskinan berkorelasi langsung dengan keamanan nasional.
  • Kelompok rentan di kelas menengah mudah jatuh miskin dan memiliki potensi untuk membawa perubahan.

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko mengatakan, kemiskinan berkorelasi langsung dengan keamanan. Di mana banyak kemiskinan, maka keamanan pasti akan terganggu.

Dalam kuliah kerja profesi di hadapan peserta Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri, Budiman menyoroti kelompok rentan di kelas menengah yang sangat mudah jatuh miskin akibat kehilangan pekerjaan atau akses ekonomi. Kelompok ini, menurut Budiman, memiliki karakteristik idealis, cerdas, dan sering menolak politik tradisional.

"Di kelompok kelas menengah itu ada kelompok dengan karakter yang potensial untuk membawa perubahan karena kecerdasan. Biasanya mereka menolak politik tradisional dan mencari sistem baru. Golongan ini biasanya mampu menggalang masa, mendapat follower dan menggunakan teknologi untuk melakukan perubahan," kata dia, dikutip Senin (10/3/2025).

1. Masyarakat miskin ekstrem cenderung lihat masa depan cerah

Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko (IDN Times/Aryodamar)

Namun dia mengatakan, masyarakat kelompok kelas menengah juga kerap memilik keputusaan. Itu karena orang pintar yang tak diberikan kesempatan biasanya akan mudah melihat masa depan sebagai suatu yang suram.

Sebaliknya, orang yang miskin ekstrem, kata dia, cenderung melihat masa depan dengan cerah.

2. Masalah ekonomi Indonesia, kurang budaya kewirausahaan

Kepala BP Taskin (IDN Times/Aryodamar)

Dia menyebut akar masalah ekonomi Indonesia adalah kurangnya budaya kewirausahaan. Politik nasional, menurutnya, tidak didanai oleh sektor-sektor yang mendorong nilai tambah dan inovasi, bukan oleh perusahaan teknologi atau digital.

"Politik kita tidak didanai oleh perusahaan yang menambah nilai, tapi didanai oleh perusahan perkebunan, pertambangan, pembabatan hutan, dan lain-lain," katanya.

3. Menyalakan mesin sosial melalui ketiga stimulus

Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko (IDN Times/Aryodamar)

Dia mengungkapkan, kehadiran BP Taskin bukan hanya membuat orang kurang mampu menjadi kaya, namun ada faktor keamanan nasional kenapa kemiskinan harus ditangani. Budiman optimistis, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mulai menggerakkan roda ekonomi rakyat melalui tiga strategi utama, Makan Bergizi Gratis (MBG), rumah murah, dan sekolah rakyat.

"Bila kita punya generasi berikutnya sehat, lingkungan rumahnya baik, dan bersekolah dengan benar, maka kehidupan generasi berikutnya akan lebih baik. Dengan menyalanya mesin sosial ini melalui ketiga stimulus tadi, diharapkan aktifitas dan ekonomi di masyarakat akan berjalan lancar dan keamanan nasional jauh lebih terjamin," tutur dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Jujuk Ernawati
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us