Kerusuhan Yalimo, Ratusan Pendatang Mengungsi dan Bantuan Terhambat
![Salah satu perumahan pemda yang dibakar di Elelim menjelang PSU di Jayapura, Papua, Sabtu [22/1/2022].](https://image.idntimes.com/post/20220123/pembakaran-di-yalimo-papua-f6f97ae28db15795c6a301d8b308f874.png)
- Konflik di Yalimo menyebabkan tiga orang tewas dan ratusan mengungsi, seta 1.152 jiwa terdampak.
- Warga sepakat tidak mengulangi konflik, setelah dialog dengan tokoh agama dan kepala suku.
- Kemensos siapkan bantuan logistik bagi korban konflik, namun distribusi terkendala faktor keamanan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bertemu dengan Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Ones Pahabol, membahas penanganan konflik sosial di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, serta pendistribusian bantuan bagi warga terdampak.
Dalam pertemuan di kantor Kemensos tersebut, terungkap kericuhan tersebut bermula ketika seorang siswa SMAN 1 Yalimo mengucapkan kalimat bernada rasis kepada teman sekelasnya pada Senin, 16 September 2025.
"Permasalahan ini sudah coba ditangani oleh para guru dan pihak sekolah melalui proses mediasi. Namun, proses penyelesaiannya tidak berjalan mulus dan berujung pada kericuhan di Distrik Elelim, mulai dari pembakaran kios, rumah warga, hingga mess perwira TNI dan asrama Polres Yalimo," papar Ones dalam keterangan, Senin (22/9/2025).
1. Warga terdampak mencapai 1.152 jiwa

Ones menyebut insiden tersebut menyebabkan warga terdampak mencapai 1.152 jiwa. Sebanyak 652 jiwa di antaranya merupakan warga pendatang atau non-orang asli Papua (OAP) memilih keluar dari Yalimo menuju Wamena.
Sedangkan, sekitar 500 jiwa memilih bertahan di Yalimo dengan mengungsi ke Mapolres Kabupaten Yalimo. Kemudian, tiga orang meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka.
2. Warga sepakat tidak akan mengulang lagi

Ones mengungkapkan kepada Gus Ipul, telah terjun langsung ke lapangan dan melakukan dialog dengan masyarakat, tokoh agama, serta kepala suku setempat. Dialog menghasilkan kesepakatan agar konflik berakhir dan tidak terulang kembali.
"Mereka sepakat tidak mengulang lagi," ungkap Ones.
3. Kemensos siapkan bantuan logistik

Gus Ipul menyampaikan Kemensos telah menyiapkan bantuan logistik bagi para korban. Rinciannya, yakni selimut dan kasur masing-masing berjumlah 500 lembar; kids ware 200 paket; makanan siap saji 500 paket; makanan anak 304 paket; lauk pauk siap saji 300 paket; sandang bayi 200 paket; serta sandang dewasa 500 paket.
Seluruh logistik kini sudah berada di Wamena, Papua Pegunungan. Namun, bantuan belum bisa didistribusikan ke Distrik Elelim karena terkendala faktor keamanan.
"Sekarang kita ketemu dan ini ada pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan. Di antaranya adalah menjadi bagian dari penanganan bencana konflik sosial di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan," kata Gus Ipul.