Kompolnas: Penambahan Personel Polisi di Papua untuk Preventif Saja

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Irjen (Purn) Bekto Suprapto, menganggap wajar saja jika polisi melakukan menambahan jumlah personel ke sejumlah wilayah di Provinsi Papua dan Papua Barat, sebab langkah itu dilakukan untuk mengamankan Papua, bukan untuk melakukan pengekangan kepada masyarakat setempat.
Ia mengatakan, korps Bhayangkara tidak ingin lagi kecolongan lagi seperti saat pembakaran gedung DPRD Provinsi Papua Barat.
"Ini dalam rangka melakukan tindakan pencegahan. Semua tahu bahwa prevensi, tindakan pencegahan, lebih bagus daripada tindakan penegakan hukum," katanya di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu ( 24/8).
1. Polri diimbau untuk tidak bersifat seenaknya

Selanjutnya ia mengakui, penambahan personel memang dapat meresahkan warga Papua. Maka dari itu, Bekto berharap ribuan personel yang dikirim ke Bumi Cenderawasih tersebut dapat menjalin komunikasi yang baik dan mengimbau agar aparat tidak bersikap semaunya jika menangani kerusuhan.
"Jangan sok-sokan main pukul orang, main tampar orang, apalagi main tembak orang dan sebagainya," ucapnya.
2. Sebanyak 1.200 aparat keamanan dikerahkan ke Papua

Berdasarkan catatan IDN Times sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra, mengabarkan bahwa saat ini sebanyak 1.200 aparat keamanan dikerahkan di Papua. Mereka bekerja sama dengan pemimpin daerah untuk menenangkan masyarakat.
"Sesuai dengan permintaan intelijen, sudah 12 SSK (satuan setingkat kompi) dari Polda-Polda terdekat seperti Sulsel, Sulteng, Maluku, NTB, dan terakhir Kaltim, yang akan segera tiba di Papua," tuturnya.
3. Situasi diklaim sudah kondusif

Demonstrasi di Papua dan Papua Barat sempat menimbulkan kerusuhan di Manokwari, Sorong, Fakfak, dan Timika, namun situasi di wilayah Papua Barat diklaim sudah dalam keadaan kondusif.
Dikabarkan kini, seluruh aktivitas masyarakat sudah berjalan dengan normal. Sarana-sarana publik yang sempat terhenti, kini sudah beroperasi kembali.