Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lahan Pertanian di Lumajang Kekeringan, Kementan Lakukan Pengananan

Ilustrasi lahan pertanian (Dok. Kementan)

Jakarta, IDN Times -- Seluas 350 hektare (Ha) lahan pertanian di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami kekeringan. Titik kekeringan terjadi di dua daerah, yakni di Desa Boreng, Blukon dan Kelurahan Rogotrunan. Hal ini mengakibatkan sebagian besar lahan persawahan di sana tidak ditanami padi.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, Kementerian siap membantu menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi daerah-daerah terdampak kekeringan dengan memberikan bantuan kepada petani.

"Pertama adalah pompanisasi dan pipanisasi. Bantuan tersebut digunakan untuk menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari sungai maupun mata air," ujar Ali Jamil, Jumat (29/8/2023).

1. Kementan memberikan bantuan berupa pompanisasi dan pipanisasi

Pompanisasi dan pipanisasi dilakukan di lahan pertanian yang mengalami kekeringan. (Dok. Kementan)

Ali Jamil mencontohkan sejumlah daerah yang pernah dilakukan pipanisasi untuk menarik air dari sungai. Seperti di Indramayu, Cirebon, Brebes, dan Tegal saat musim kemarau lalu. Intinya, daerah-daerah yang terancam kekeringan jika ada sumber airnya akan dibantu dengan pompa dan pipa.

"Ini bisa menyelamatkan lahan sawah yang terancam gagal panen. Bila ada daerah lain juga membutuhkan, silakan ajukan permintaannya," ujar Ali Jamil.

Kedua, Kementan juga bisa menyediakan pembangunan embung atau long storage. Program ini untuk kelompok tani guna menampung air di musim hujan (bank air) kemudian dialirkan ke sawah bila dibutuhkan. Ketiga, membangun sumur dangkal (sumur bor) di lahan-lahan yang mengalami kekeringan. 

"Sumur bor ini dalamnya bisa mencapai 60 meter. Ini juga cukup membantu dalam mengatasi kekeringan," katanya.

2. Mengimbau petani untuk ikut program asuransi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

Ilustrasi pipanisasi dan pompanisasi lahan pertanian. (Dok. Kementan)

Keempat, petani diimbau untuk ikut program asuransi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dengan asuransi ini, jika ada lahan padinya mengalami kekeringan hingga 70 persen akan dapat ganti rugi sebesar Rp6 juta per ha per musim.

"Sehingga petani tidak perlu lagi waswas mengalami gagal panen karena kekeringan. Karena dari klaim bisa jadi modal menanam kembali," kata Ali Jamil.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP, Rahmanto menjelaskan, kegiatan lain yang dilakukan untuk mengatasi kekeringan di Kabupaten Lumajang antara lain, melakukan koordinasi dengan Dinas PUTR Kabupaten Lumajang terkait DAM Boreng yang menyebabkan kekeringan sawah sekitar 350 hektare. 

"Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian PUPR melalui Dinas PUTR Kab Lumajang, Alhamdulillah sudah dilakukan perbaikan pada DAM Boreng yang merupakan wewenang pemerintah setempat, semoga aliran air irigasi ke lahan sawah dapat segera normal kembali," ujarnya.

3. Kementan juga melakukan pengeboran sumur air tanah dalam di lokasi kekeringan tersebut

Ilustrasi lahan sawah kekeringan (ANTARA Foto/Jojon)

Kementan juga memberikan tindakan cepat dengan melakukan pengeboran sumur air tanah dalam di lokasi kekeringan tersebut. 

"Kami memberikan bantuan pengeboran sumur air tanah dalam di tiga titik pada Desa Boreng dan Desa Blukon dengan luas hamparan terdampak sekitar 190 hektare. Sumber air tanah dalam ini harapannya bisa menyediakan air ke lahan sawah," katanya.

Antisipasi lainnya, Kementan terus mengingatkan petani untuk disiplin dalam gilir air sehingga semua bisa mendapatkan air untuk lahannya.

"Semua petani harus mau disiplin dalam pembagian air, menjaga jaringan irigasi tertier , dibersihkan, dirawat sehingga air sampai ke lahan," ujar Rahmanto.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ahmad Faisal
EditorAhmad Faisal
Follow Us