Masuk Bursa Pilkada DKI, Risma: Aku Gak Punya Uang

- Risma menolak maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta karena tidak memiliki anggaran dan merasa jabatan tersebut berat
- PDI Perjuangan mengusulkan Tri Rismaharini dan Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas untuk maju dalam Pilgub Jakarta
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial, Tri Rismaharini buka suara soal kabar namanya yang diusung PDI Perjuangan (PDIP) masuk dalam Pilkada Jakarta 2024.
Risma mengaku tidak berani menyatakan maju sebagai calon gubernur DKI. Menurutnya, jabatan tersebut berat, terlebih dia tidak mempunyai anggaran.
"Yang pertama, aku gak punya uang. Kedua, aku gak berani. Gak berani aku ngomong. Bahkan, ngomong pingin (maju) kalau gak berani, untuk menjadi pingin itu aja gak berani. Karena, ya, itu tadi, risikonya berat. Berat sekali. Teman-teman mungkin gak percaya," ujar Risma di Gedung Kemensos, Jumat (26/4/2024).
1. Warga Surabaya kampanye untuk Risma

Risma kemudian menceritakan dirinya saat ditunjuk maju sebagai Wali Kota Surabaya pada 2010. Saat itu Risma tidak melakukan kampanye karena tidak punya anggaran sehingga warga Surabaya sendiri yang rela melakukan kampanye.
"Kalau warga Surabaya ingin aku jadi wali kota, aku gak mau kampanye, yang kampanye warga Surabaya. Eh kampanye tadi yang aku ceritakan, dia (warga) pakai topeng namanya Risma. Topengnya fotoku. Dia kampanye tuh masuk kampung-kampung pilihlah saya gitu padahal pakai topengku," katanya.
2. PDIP usulkan nama Risma

Diketahui PDIP mengusulkan Tri Rismaharini hingga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas untuk maju dalam Pilgub Jakarta.
"Ya kan masih proses penjaringan, bisa Risma, bisa aja Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. Termasuk juga, misalnya, Azwar Anas," kata Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Pantas Nainggolan, dikutip ANTARA.
3. Kinerja Risma dipuji

Pantas memuji kinerja Risma yang sebelumnya telah memimpin Kota Surabaya. Menurut dia, kinerjanya telah berdampak besar di wilayah itu.
Dia juga menyebutkan sejumlah nama kader lainnya seperti mantan Panglima TNI sekaligus Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.