Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menhan Ajak 3 Menteri Lihat Prototipe Batalion Pembangunan di Cibitung

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin
Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin ketika menjelaskan kepada tiga menteri lainnya mengenai pembangunan Batalion Infanteri Teritorial Pembangunan 843 /Patriot Yudha Vikasa. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengajak tiga menteri untuk meninjau pembangunan Batalion Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) 843/Patriot Yudha Vikasa di Desa Wanajaya, Cibitung, Jawa Barat, pada 20 Agustus 2025.

Batalion di Bekasi ini akan dijadikan prototipe untuk pembangunan tempat serupa di wilayah lain di seluruh Indonesia. Apalagi sejak awal TNI Angkatan Darat (AD) ingin membangun 100 Batalion Teritorial Pembangunan.

"Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung progress pembangunan batalion infanteri yang dirancang sebagai prototipe dari 100 batalion serupa, yang akan dibangun di seluruh Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke depan," ujar Sjafrie dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (21/8/2025).

Tiga menteri yang diajak Sjafrie yakni Menteri Keuangan, Sri Mulyani; Menteri Kesehatan, Budi Sadikin; dan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. Keterlibatan empat kementerian tersebut, kata Sjafrie, menunjukkan sinergi pemerintah dalam mewujudkan konsep pertahanan yang tidak hanya fokus pada kekuatan militer, tetapi juga pada penguatan ketahanan nasional di berbagai sektor. Dua di antaranya adalah peternakan dan pangan.

Luas lahan yang sedang dibangun di area Bekasi mencapai 43 hektare. Jenderal yang mendapat gelar kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto itu mengatakan, lahan tersebut sebelumnya merupakan lahan tidur, kini akan dimanfaatkan secara maksimal.

"Selain untuk latihan militer, lahan itu juga digunakan untuk kegiatan pertanian dan peternakan yang juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar melalui program seperti pengobatan dan khitanan massal," imbuhnya.

1. Di area batalion pembangunan tetap akan dibangun lapangan tembak

Area perencanaan pembangunan Batalion Infanteri Pembangunan 843/Patriot Yudha Vikasa di Bekasi.
Area perencanaan pembangunan Batalion Infanteri Pembangunan 843/Patriot Yudha Vikasa di Bekasi. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Sjafrie menjelaskan dalam Batalion Infanteri Pembangunan tetap akan dibangun lapangan tembak, sehingga kemampuan dasar tempur seorang prajurit tetap dijaga.

"Sehingga prajurit tetap mahir menembak," kata orang dekat Prabowo itu.

Sjafrie mengatakan di batalion juga akan dibangun pangkalan yang akan dihuni prajurit. Terdapat beberapa kompi di dalam batalion tersebut. Mulai dari kompi untuk bertempur, kesehatan hingga peternakan.

"Kami akan kumpulkan dari batalion-batalion menjadi satu batalion medis,"imbuhnya.

Sehingga, harapannya, kata Sjafrie, para prajurit yang ada di dalam batalion infanteri pembangunan tidak hanya mahir bertempur tetapi juga memiliki berbagai keterampilan seperti kesehatan dan konstruksi.

"Intinya, ini adalah batalion infanteri. Jadi, dia harus punya lapangan tembak sehingga prajurit harus mahir menembak. Namun, di saat yang sama, mereka juga bisa dikumpulkan menjadi satu batalion pertanian, medis atau konstruksi sesuai kebutuhan," tutur dia.

2. Menteri pertanian akan kirimkan lima unit traktor

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin ketika menjelaskan kepada tiga menteri lainnya mengenai pembangunan Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 843 /Patriot Yudha Vikasa. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)
Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin ketika menjelaskan kepada tiga menteri lainnya mengenai pembangunan Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 843 /Patriot Yudha Vikasa. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Sementara, usai mendengar pemaparan Sjafrie, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mendukung penuh program ketahanan pangan di batalion tersebut. Salah satu caranya dengan mengirimkan lima unit traktor ke batalion di Bekasi.

"Kami akan kirimkan lima unit traktor," ujar Amran.

Ia juga menggaris bawahi pentingnya peran TNI dalam mengawasi program pertanian untuk menghindari kerugian akibat bibit palsu. Selain itu, juga memastikan disiplin dalam pelaksanaannya.

Sedangkan, Menteri Kesehatan Budi Sadikin melihat potensi besar TNI untuk menjadi kekuatan dalam pertahanan, keamanan dan kesehatan rakyat. Ia mengusulkan agar batalion tersebut juga memiliki kompi kesehatan yang terlatih dalam menghadapi ancaman pandemik, bencana alam dan senjata biologis.

"Perang yang paling banyak makan korban itu perang dengan patogen. Kalau rakyat diobati oleh TNI, maka mereka akan mencintai TNI. Pertahanan rakyat semesta akan luar biasa," kata Budi.

3. Kementerian Keuangan telah cairkan anggaran untuk pembangunan batalion di Bekasi

Menteri Keuangan, Sri Mulyani ketika ikut meninjau Yonif Teritorial Pembangunan 843/PYV di Bekasi. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani ketika ikut meninjau Yonif Teritorial Pembangunan 843/PYV di Bekasi. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Sedangkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut diajak ke Batalion Pembangunan (Yonif TP) 843/Patriot Yudha Vikasa untuk melihat perkembangan dari pembangunan batalion tersebut. Ia pun menyebut biaya untuk pembangunan batalion di tahun pertama sudah dianggarkan.

"Tahun pertama di tahun 2025 (untuk membangun batalion) sudah disediakan," kata Sri.

Ia juga berharap kegiatan non-militer di dalam batalion akan memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar batalion dan perekonomian Indonesia. Sri turut memastikan pihaknya siap mendukung ketahanan Indonesia.

"Semoga batalion ini bisa menjadi prototipe di 100 lokasi yang lain di tahun 2025 ini. Lalu, tahun depan akan terus bertambah," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us