Menkes: Indonesia akan Beri Vaksin untuk Golongan Imunitas Rendah

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, Indonesia berencana melakukan vaksinasi pada akhir tahun bagi golongan masyarakat dengan imunitas rendah.
"Kami diskusi dan arahan Bapak Presiden, nanti rencananya akhir tahun kami akan melakukan vaksinasi terutama diarahkan bagi golongan yang memang imunitasnya rendah," kata Budi dalam konferensi pers Rapat Terbatas Evaluasi PPKM secara daring, di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/8/2022).
1. Upaya persiapan hadapi varian baru COVID-19

Budi mengatakan, vaksinasi tersebut merupakan upaya dalam meningkatkan, mempersiapkan, dan memperbaiki kadar imunitas masyarakat Indonesia. Terutama dalam menghadapi varian baru COVID-19.
"Jadi nanti rencana kami, November akan lakukan serosurvei lagi untuk melihat daerah-daerah mana yang imunitasnya sudah menurun kadarnya. Kemudian, orang-orang mana yang berisiko tinggi. Nanti itu yang akan kita berikan vaksinasi," kata Budi.
2. Menkes siapkan vaksin anak usia di bawah 6 tahun dan lansia

Budi mengatakan, salah satu inisiatif Jokowi adalah meminta vaksinasi untuk anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun.
"Nanti kami akan mulai jajaki, sudah ada vaksinnya di dunia yang disetujui, vaksinasi pediatric namanya, sekarang sudah kami jajaki," ujar Budi.
Kemudian, adapula permintaan adanya vaksinasi untuk kelompok-kelompok lanjut usia (lansia), penderita komorbid, dan masyarakat dengan kadar imunitas yang sudah turun atau sudah lebih dari 6 bulan.
"Karena kita sudah tahu by name by address, nanti akan kami segera berikan alternatif vaksinnya yang ada agar bisa meningkatkan kadar imunitasnya untuk menjaga level imunitas populasi di Indonesia. Utamanya untuk siap-siap awal tahun depan, kalau ada varian baru," kata Budi.
3. Imunitas masyarakat Indonesia harus tetap di atas 98 persen

Budi menjelaskan, tugas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempersiapkan masyarakat Indonesia untuk menghadapi adanya kemungkinan varian baru COVID-19.
"Mudah-mudahan tidak, kami tugasnya mempersiapkan. Kalau nanti ada varian baru pada bulan Januari, Februari, Maret, imunitas populasi masyarakat Indonesia itu tetap tinggi," ujar Budi.
Idealnya, kata Budi, tingkat imunitas tersebut sama seperti saat ini, yakni mencapai 98 persen ke atas atau memiliki imunitas 2 ribu unit per mililiter.
"Sehingga kita bisa lihat case-nya tetap landai seperti sekarang," ucapnya.