Menkes Sebut Infeksi Jamur Hitam Belum Ditemukan di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan penyakit 'mukormikosis' atau jamur hitam yang menjangkiti ribuan pasien COVID-19 di India belum diterdeteksi di Indonesia. Diketahui, jamur hitam ini berisiko menyerang banyak organ, salah satunya penapasan.
"Itu adanya di India. Tapi di kita (Indonesia) belum ya," ujar Budi seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (2/6/2021).
1. Perubahan warna pada mata dan hidung

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto mengatakan di India memang banyak ditemukan kasus jamur hitam pada pasien COVID-19 sebagai infeksi mematikan. Pasien yang terinfeksi jamur hitam akan mengalami perubahan pada wajah dan sulit bernapas.
"Pasien yang terinfeksi jamur hitam menyebabkan perubahan warna pada mata dan hidung, penglihatan kabur, nyeri dada, dan kesulitan bernapas," kata Agus.
Oleh karena itu, ia meminta Perhimpunan Dokter Paru Indonesia untuk mengimbau masyarakat agar waspada dengan potensi jamur hitam.
2. Bisa infeksi saluran pernapasan, otak hingga sebabkan kematian

Sementara itu, Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Persahabatan Erlina Burhan menyebutkan jamur hitam berisiko memicu alergi. Selain itu, jamur hitam juga dapat menginfeksi saluran pernapasan, otak, bahkan menyebabkan kematian.
Konsumsi steroid berkepanjangan pada proses penyembuhan pasien COVID-19, menurutnya bisa memicu kemunculan jamur hitam.
"Penggunaan steroid jangka panjang bisa menurunkan sistem imun. Kalau menyerang pernapasan, tentu bisa sesak bahkan lumayan hebat kalau disertai COVID-19 yang diderita pasien," ujarnya.
3. India dan Malaysia hadapi lonjakan kasus signifikan

Di lain sisi, Agus mengemukakan pandemik COVID-19 hingga kini masih jadi masalah kesehatan yang ada di hampir seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Bahkan, di India dan Malaysia, kasus COVID-19 saat ini sedang melonjak tajam.
"Kabar terbaru, beberapa negara seperti di India dan Malaysia terjadi pelonjakan kasus yang sangat signifikan," kata dia.