Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkominfo: Idulfitri Jadi Momen Persiapan Berdamai dengan COVID-19

Menkominfo Johnny G Plate (ANTARA News/Wahyu Putro A)

Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, Idulfitri menjadi kesempatan untuk memperkokoh kesiapan Indonesia berdamai dengan virus corona atau COVID-19.

"Bulan suci Ramadan dan Idulfitri memperkokoh kesiapan kita untuk berdamai dengan COVID-19. Melalui kesempatan ini menekan berdamai bukan berarti menyerah, berdamai menyesuaikan diri dengan kedisiplinan yang tinggi untuk menjalankan protokol kesehatan, sebagai upaya untuk memutus mata rantai COVID-19," ujar Johnny dilansir Antara, Minggu (24/5).

1. Normal baru memastikan kesehatan tetap prioritas, dan produktivitas tetap terjaga

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (15/5/2020) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Johnny mengatakan sesuai arahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, masalah kesehatan COVID-19 memang menjadi utama, namun aspek non-medis juga menjadi prioritas untuk dilaksanakan.

Karena itu, Johnny mengatakan, produktivitas ekonomi dan industri, dunia usaha, serta Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) dan juga ultra mikro tetap harus dilaksanakan, untuk menjaga lapangan kerja dan penghasilan masyarakat.

"Kondisi ini disebutkan era normal baru, normal baru memastikan kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas di saat bersamaan produktivitas dan sosial ekonomi tetap terjaga," kata dia.

2. Pelaksanaan era normal baru memerlukan kerja sama seluruh komponen

Warga berkerumun saat malam Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Patung Ondel-Ondel Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (23/5/2020). Meski Provinsi DKI Jakarta masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) namun saat malam Idul Fitri 1441 H, sejumlah tempat di Ibu Kota masih ramai dengan kerumunan orang. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Menurut Johny pelaksanaan era normal baru tersebut, memerlukan kerja sama seluruh komponen bangsa.

"Kami menyebut kerja sama ini dengan lima jaringan sinergi, di mana lembaga pemerintah, masyarakat sipil, dunia akademis, dunia usaha dan media, harus terus bergotong-royong secara sungguh-sungguh menghadapi pandemik COVID-19," kata dia.

3. Berdamai dengan virus corona menjadi filosofi sangat tinggi

Ilustrasi (Doc. Humas Jabar)

Sementara, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, memasuki era normal baru, di mana masyarakat diajak berdamai dengan virus corona, menjadi filosofi sangat tinggi.

Sebab, menurut Nasaruddin, hal itu telah sesuai dengan agama Islam yang menganjurkan umat Islam, khususnya, untuk berdamai dengan musibah, berdamai dengan penyakit, berdamai dengan kekecewaan dan penderitaan.

4. Bersahabat dengan sesuatu, maka sesuatu itu akan bersahabat dengan kita

Petugas menunjukan hasil reaktif rapid test acak beberapa waktu lalu, Dok. IDN Times

Nasaruddin mengutip hasil penelitian perhimpunan ahli anestesi, yang menyimpulkan bahwa orang yang beriman tidak pernah merasakan sakit 100 persen, hanya 60 persen. Sementara, orang yang tidak punya keyakinan akan merasakan kesakitan, bahkan dua kali lipat.

Tidak hanya itu, Nasaruddin juga mengatakan, manusia harus bersahabat dengan alam semesta. "Secara teologi bersahabat dengan sesuatu, maka sesuatu itu akan bersahabat dengan kita," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us