Menteri Susi Lama Nggak Terdengar, Sekarang Ngapain Aja?
Menteri Susi beberapa waktu lalu sempat menjadi sensasi di media masa karena beberapa kebijakan kontroversial yang dikeluarkannya. Serta beberapa aksi yang unik seperti memamerkan tattoo dan lain sebagainya.
Gaya dan sikap nyentrik yang dimiliki wanita bernama asli Susi Pudjiastuti ini menjadi buah bibir yang seolah tiada henti di masyarakat. Meskipun demikian, Menteri Kelautan dan Perikanan ini santai-santai saja menanggapi berbagai pemberitaan yang ada.
Meski demikian, banyak nelayan yang ketar-ketir dengan rencana kebijakan yang dilakukannya, salah satunya adalah berencana melarang aktivitas penangkapan ikan di bawah 4 mil wilayah laut. Sebuah hal yang berpotensi akan mengurangi penghasilan para nelayan itu sendiri.
Susi Tiba-Tiba Menghilang
Lama juga tak terdengar bagaimana seluk beluk dari menteri yang satu ini. Bak ditelan Bumi, suara mengenai popularitasnya kini sudah tidak terdengar lagi. Meski suaranya sudah nggak terdengar lagi, bukan berarti dia nggak kerja. Dia tetap kerja kok, tapi apa ya kegiatan Menteri Susi sekarang?
1. Dia menciptakan inovasi terbaru untuk meningkatkan sumber kelautan Indonesia.
Susi mengakui bahwa saat ini masih banyak temuan-temuan di bidang Kelautan dan Perikanan yang belum termanfaatkan. Buktinya perikanan budidaya di Indonesia masih 90 persen bergantung pada pakan impor.
Guys, please deh, tahu sendiri kan seberapa besarnya luas lautan Indonesia, kok gini aja masih bergantung sama impor? Maka dari itu, Susi berencana untuk menciptakan inovasi baru dimana bahan pakan untuk perikanan budidaya bisa 100 persen dicukupi dari dalam negeri. Dia dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) KKP lagi menggarapnya kok sekarang.
2. Dia mengatasi masalah ketergantungan Indonesia terhadap garam Impor.
Padahal, Indonesia punya hasil garam yang sangat melimpah lho! Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti sangat kecewa atas rencana Menteri Perdagangan memberikan izin impor garam 2,2 juta ton. Bahkan, menteri nyentrik ini pun mengancam kalau pemerintah nggak peduli, maka ia akan berhenti melakukan pemberdayaan terhadap petani garam.
3. Dia membuat Perda (Peraturan Daerah) perlindungan terhadap nelayan kecil.
Susi memastikan akan memberdayakan pembuatan Perda (Peraturan Daerah) mengenai perlindungan terhadap nelayan kecil untuk masing-masing daerah. Perda dibuat supaya para nelayan memiliki hak di wilayahnya. Jangan sampai nelayan kecil tidak bisa lagi menangkap ikan di wilayahnya sendiri karena kendala kapal-kapal besar dengan peralatan yang modern dan mengeksploitasi semua kekayaan laut.
4. Dia mengatasi kasus tindak pidana kelautan.
Susi mencatat sudah ada 92 kasus tindak pidana kelautan dan perikanan terjadi. Kesemuanya itu kini sudah ditangani Direktorat Jendral Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP. Kasus tersebut terdiri dari 77 kapal yang ditangani KKP, ditambah pelimpahan dari berbagai instansi, seperti Polair, Bea Cukai, PSDKP dan TNI AL.
Dari 92 kapal tersebut, 36 kapal di antaranya sudah menjalani proses hukum. Sebanyak 13 kapal sudah disita untuk dimusnahkan. Selebihnya masih menunggu kasasi, banding, dan P21 dari Kejaksaan.
5. Dia melarang adanya illegal fishing.
Para pengusaha asal Inggris dan Pemerintah Inggris telah melakukan kesepakatan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bahwa illegal fishing atau penangkapan ikan ilegal harus ditindak tegas. Inggris pun siap membantu Indonesia untuk mengembangkan teknologi satelit yang mampu mendeteksi kapal pencuri ikan. Jadi kalau ada yang mau nyolong ikan secara liar pasti ketangkep.
Sipp Menteri Susi memang hebat, lanjutkan tugasmu dengan baik, bu. Demi keberlangsungan kelautan Indonesia tercinta.
