Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Neno Warisman Mundur dari Partai Ummat, Ingin Fokus Urus Anak

Neno Warisman (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Neno Warisman memutuskan untuk mengundurkan diri dari Partai Ummat besutan Amien Rais. Surat pengunduran diri juga sudah diterima oleh Partai Ummat.

"Iya, kita Sudah menerima surat pengunduran diri dari Bunda Neno," ujar Sekretaris Syuro Partai Ummat, Ansufri Idrus Sambo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/10/2021).

1. Alasan Neno mundur dari Partai Ummat

IDN Times/Irfan Fathurohman

Sambo menjelaskan, alasan Neno mundur dari Partai Ummat karena ingin fokus mengurus anak. Di Partai Ummat, Neno menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro.

"Dengan alasan beliau ingin fokus mengurus putri beliau di Turki, khawatir tidak bisa aktif maksimal di Partai Ummat," katanya.

2. Partai Ummat hargai keputusan Neno Warisman

IDN Times/Irfan Fathurohman

Lebih lanjut, Sambo mengatakan, Partai Ummat menghargai keputusan Neno mengundurkan diri. Meski Neno sudah tak menjadi bagian dari Partai Ummat, kata dia, silaturahmi tetap terjalin dengan baik.

"Pada hakekatnya kita menghargai alasan pribadi bunda Neno untuk mundur dari Majelis Syuro, Partai Ummat," ucapnya.

3. Agus Mozin juga mundur dari Waketum Partai Ummat

Logo Partai Ummat (Dok.Channel YouTube Amien Rais)

Diberitakan sebelumnya, Agung Mozin juga mengundurkan diri dari Wakil Ketua Umum Partai Ummat pada Agustus 2021 lalu. Agung mengaku berat hati meninggalkan Partai Ummat.

"Saya pergi meninggalkan Partai Ummat dengan hati yang berat mengingat perjuangan dan harapan kader, bahkan umat Islam secara keseluruhan sebagai partai alternatif di tengah melemahnya partai-partai," ujar Agung Mozin saat dihubungi IDN Times, Jumat (3/9/2021).

Dia menambahkan, "dalam kesempatan ini saya ingin memohon maaf kepada sahabatku semua yang telah saya ajak bersama, Partai Ummat ternyata jauh dari harapan kita semua. Padahal partai itu saya yang dirikan dengan Pak Amien Rais."

Dia menjelaskan, Partai Ummat didirikan untuk mengedepankan nilai-nilai Islam di Indonesia. Namun usai partai itu berdiri, Agung mengaku mendapat perlakuan kurang mengenakkan.

"Partai Ummat mengedepankan nilai-nilai islami (tapi) justru yang saya alami adalah praktik feodalisme. Seperti perlakuan yang tidak pantas dilakukan seorang tokoh besar yang saya banggakan menurut ukuran saya, (tapi) tidak bijak ketika mendapat masukan dari anak-anaknya yang ingin terlibat penuh dalam tata kelola partai," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us