Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Novel Pernah Tawarkan Tangkap Harun Masiku, Tapi Firli Cs Diam

Mantan penyidik senior di Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. (IDN Times/Ashari Arief)
Intinya sih...
  • Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan, mengungkapkan bahwa dirinya dan sejumlah penyidik menawarkan diri untuk menangkap buronan Harun Masiku saat masih menjadi pegawai KPK.
  • Pimpinan KPK era Firli Bahuri tidak merespons tawaran untuk menangkap Harun Masiku, menyebabkan tim pencari disingkirkan tanpa pengganti.
  • Novel menyatakan bahwa Firli Bahuri bisa terjerat kasus Hasto dan Harun Masiku, namun hal itu perlu dibuktikan dengan fakta-fakta dan kekuatan pembuktiannya.

Jakarta, IDN Times - Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan bahwa dirinya dan sejumlah penyidik pernah menawarkan diri untuk menangkap buronan Harun Masiku. Saat itu, ia masih menjadi pegawai KPK.

"Jadi ketika kami tawarkan untuk menangkap, kami tahu posisi Harun Masiku, dan posisi kami masih sebagai pegawai KPK," ujar Novel saat dihubungi pada Senin (19/5/2025).

1. Pimpinan KPK tak merespons

Firli Bahuri menyatakan mundur dari KPK pada Kamis (21/12/2023). (IDN Times/Aryodamar)

Novel mengatakan, niat itu tak disambut Pimpinan KPK era Firli Bahuri. Sebab, hal itu tak mendapatkan respons.

"Tapi ada respons sama sekali. Tim pencari Harun Masiku disingkirkan semua dan tidak ada tim pengganti untuk melakukan pencarian," ujarnya.

2. Firli dinilai bisa terjerat perkara Hasto dan Harun

Sidang Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto (dok. PDIP)

Menurutnya, Firli bisa saja terjerat kasus Hasto dan Harun Masiku. Namun, hal itu perlu dibuktikan.

"Ada kemungkinan, walaupun perlu didalami fakta-faktanya dan kekuatan pembuktiannya," ujarnya.

3. Nama Firli muncul di sidang Hasto

Firli Bahuri (ANTARA/Asprilla Dwi Adha)

Sebagaimana diketahui, nama Firli Bahuri disebut-sebut saat sidang dugaan suap dan perintangan penyidikan yang dilakukan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Salah satunya, Firli disebut secara sepihak mengumumkan proses operasi tangkap tangan padahal belum selesai serta mengganti tim yang menangani kasusnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us