Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemkot Bekasi Dukung Wacana Siswa Bermasalah Masuk Barak Militer

Ilustrasi Tawuran (Foto: IDN Times)
Intinya sih...
  • Pemerintah Kota Bekasi mendukung wacana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, memasukkan siswa bermasalah ke barak TNI untuk didisiplinkan.
  • Wali Kota Bekasi Tri Adhianto siap jika ditunjuk sebagai wilayah untuk menerapkan hal tersebut, dengan harapan dapat memberikan kesempatan para siswa untuk lebih baik.
  • Siswa bermasalah yang masuk ke barak TNI akan menjalani pendidikan selama enam bulan hingga setahun dan tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa.

Bekasi, IDN Times - Pemerintah Kota Bekasi mendukung wacana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, memasukkan siswa bermasalah ke barak TNI untuk didisiplinkan. 

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, dirinya siap jika ditunjuk sebagai wilayah untuk menerapkan hal tersebut.

"Kan kita belum tahu nih apakah nanti ada semacam role model. Daerah mana yang kemudian nanti akan dijadikan. Bila itu (wajib militer untuk siswa bermasalah) dilakukan Kota Bekasi, kita siap," katanya kepada jurnalis, Rabu (30/4/2025). 

1. Menjadikan siswa bermasalah disiplin

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. (IDN Times/Imam Faishal)

Tri berpendapat, wacana tersebut dapat memberikan kesempatan para siswa untuk lebih baik lagi dengan cara pelatihan pendidikan, spirit tentang kebangsaan, disiplin dan tentang kehidupan sosial.

"Jadi saya kira ada satu proses edukasi dalam rangka untuk kembalikan lagi terkait dengan pembinaan mental, psikologi, semangat, spirit buat anak-anak yang memang hari ini mungkin salah dalam bergaul, salah dalam memilih teman," jelasnya.

Dia berharap, siswa bermasalah yang masuk ke barak TNI dapat dilakukan terus-menerus agar tidak ada lagi kenakalan pelajar.

2. Siswa masuk barak 6 bulan sampai 1 tahun

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. (IDN Times/Amir Faisol)

Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengatakan, siswa bermasalah atau nakal yang dikirim ke barak militer, bakal menjalani pendidikan selama enam bulan hingga setahun. Adapun, wacana ini mulai diterapkan pada 2 Mei 2025.

Wacana tersebut disampaikan Dedi Mulyadi di sela rapat bersama Komisi II DPR RI, Jakarta, Selasa, 29 April 2025.

“Bisa enam bulan, bisa setahun. Tetapi tetap belajar seperti di sekolah,” ujar politikus Partai Gerindra itu. 

3. Siswa tetap mengikuti KBM

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Kendati, Dedi menegaskan, para pelajar tetap akan mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti biasa. Mata pelajaran yang diajarkan juga sesuai dengan materi di sekolah asal.

Dedi mengatakan, para guru akan melakukan kunjungan ke siswa yang sedang 'sekolah' di barak tersebut. 

“Cuman bedanya mereka melaksanakan kegiatan itu di area kompleks militer atau Polri. Nanti ada ruang kelasnya, ada guru yang dari sekolah di mana dia asal untuk berkunjung. Gak ada problem,” ungkap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us