Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemkot Bogor Ungkap Dua Opsi Jalan Akses Stasiun Batutulis

Jalan Danasasmita akses Stasiun Batutulis dan Istana Batutulis Bogor longsor, Selasa (4/3/2025) pukul 1.45 WIB. (Linna Susanti/IDN Times).
Jalan Danasasmita akses Stasiun Batutulis dan Istana Batutulis Bogor longsor, Selasa (4/3/2025) pukul 1.45 WIB. (Linna Susanti/IDN Times).
Intinya sih...
  • Pemerintah Kota Bogor masih menunggu kajian geologi terkait solusi jalan Saleh Danasasmita yang longsor, dengan dua opsi yang sedang didiskusikan.
  • Opsi pertama adalah memperbaiki jalan yang longsor dengan anggaran Rp24 miliar, sementara opsi kedua adalah membuat dua akses jalan baru di sekitar lokasi yang longsor.
  • Pemkot Bogor mengusulkan membangun rute jalan baru di sekitar lokasi yang tidak ada mata airnya, seperti titik Sumur Tujuh atau wilayah zona hitam.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times - Pemerintah Kota Bogor mengungkapkan bahwa sampai saat ini masih ada dua opsi yang sedang didiskusikan dengan penerintah Jawa Barat dan pusat soal solusi jalan Saleh Danasasmita akses Stasiun Batutulis yang longsor memutus aktivitas warga Bogor Selatan ke pusat kota. 

Menurut Wali Kota Bogor Dedie Rachim ada opsi untuk memperbaiki jalan yang longsor dengan anggaran Rp24 miliar dari dana bantuan Balai Perkeretaapian Provinsi Jawa Barat. Sementara opsi kedua membuat dua akses jalan baru di sekitar lokasi yang longsor. 

"Kita masih tunggu kajian geologinya. Pada dasarnya kalau lokasinya tidak ada mata air, bisa (perbaikan). Masalahnya sekarang itu, di lokasi jalan yang longsor ada mata air," ujar Dedie di kawasan OCBD, Rabu (12/3/2025). 

1. Pemkot Bogor usulkan rute jalan baru

Wali Kota Bogor Dedie Rachim saat meresmikan akses tol BORR melalui OCBD, Rabu (12/3/2025). (Linna Susanti/IDN Times).
Wali Kota Bogor Dedie Rachim saat meresmikan akses tol BORR melalui OCBD, Rabu (12/3/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Dedie menyampaikan, melihat kondisi jalan Danasasmita yang longsor itu, Pemkot Bogor mengusulkan membangun rute jalan baru di sekitar lokasi yang tidak ada mata airnya, ketimbang memperbaiki jalan yang rawan longsor. 

Pemkot mendeteksi titik Sumur Tujuh atau wilayah zona hitam bisa menjadi rute jalan Danasasmita baru dari arah Sukasari menuju underpass Stasiun Batutulis. 

"Yang kita usulkan di sumur tujuh dan zona hitam. Anggarannya juga sudah kita usulkan. Tinggal tunggu hasil kajian geologi," kata Dedie. 

2. Pengalihan ke jalur alternatif masih dilakukan

Suasana Jalan Batutulis Kota Bogor setelah Jalan Danasasmita di bawahnya longsor, pada Selasa (4/3/2025). (Linna Susanti/IDN Times).
Suasana Jalan Batutulis Kota Bogor setelah Jalan Danasasmita di bawahnya longsor, pada Selasa (4/3/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Hingga saat ini, warga Bogor Selatan dari Kelurahan Cipaku, Kertamaya dan lainnya masih memutar jalan untuk sampai di pusat kota. Satlantas Polresta Bogor Kota segera melakukan pengalihan arus lalu lintas setelah akses Jalan Danasasmita terputus. 

Kendaraan dari Kecamatan Bogor Selatan menuju Istana Batutulis dan pusat kota dialihkan melalui jalan alternatif Pabuaran dan Cipinang Gading. 

"Ya masih ditutup. Kalau enggak bagaimana lewatnya rusak parah," ujar Dedie lagi.

3. Anggaran BTT Kota Bogor atau bantuan Balai Kereta Api Jabar

Jalan akses Stasiun Batutulis dan Istana Batutulis Bogor longsor pada Selasa (4/3/2025) pukul 1.45 WIB. (Linna Susanti/IDN Times).
Jalan akses Stasiun Batutulis dan Istana Batutulis Bogor longsor pada Selasa (4/3/2025) pukul 1.45 WIB. (Linna Susanti/IDN Times).

Dedie mengungkapkan, bahwa mengenai anggaran yang dihitung Balai Keretaapi Jawa Barat sebesar Rp24 miliar bisa atau tidaknya dipakai untuk membuat rute jalan baru masih akan didiskusikan. 

Sementara, Pemerintah Kota Bogor juga memiliki anggaran belanja tak terduga (BTT) yang untuk mengeluarkannya perlu dihitung terlebih dahulu kecukupannya. 

"Setelah nanti ada kajian geologinya, oh ternyata ini tidak memungkinkan (perbaikan), kita alihkan ke sini. Saya pikirkan dalam konteks kebencanaan bisa saja, selama tidak menyalahi aturan yang ada," jelasnya. 

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us