Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemkot Malang Libatkan Kaum Difabel Sebagai Relawan Vaksinasi  

ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Malang, IDN Times - Pemerintah Kota Malang memasukkan tambahan relawan untuk vaksinasi simbolis yang akan dilakukan Kamis (28/1/2021). Tambahan relawan tersebut berasal dari kaum difabel tuna netra.

Penambahan relawan itu untuk menjamin kesehatan kaum difabel agar tetap bisa beraktifitas seperti biasa. Terlebih para relawan tersebut berprofesi sebagai tukang urut yang tentu memiliki mobilitas tinggi.

1. Akan dimasukkan pada skala prioritas

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Wali Kota Malang, Sutiaji menjelaskan bahwa pihaknya bakal memasukkan difabel tuna netra sebagai penerima prioritas. Pada saat vaksinasi simbolis bakal diambil satu orang sebagai relawan. "Ini kami masukkan karena memang tukang pijat ini kan sering berinteraksi dengan orang. Tentu mereka harus masuk prioritas," terangnya Selasa (26/1/2021). 

2. Sengaja tunjuk tokoh-tokoh berpengaruh

Instagram/juragan_99
Instagram/juragan_99

Selain difabel, Sutiaji juga menunjuk beberapa tokoh publik sebagai relawan. Hal itu dilakukan agar masyarakat yakin bahwa vaksin yang ada ini memang benar-benar aman. Selain itu, ia juga mengakui adanya kecenderungan masyarakat yang lebih mempercayai tokoh panutannya ketimbang instruksi dari pemerintah. 

"Jadi kami mengambil sisi teladannya itu dengan memasukkan tokoh-tokoh yang berpengaruh di Kota Malang. Gambaran mudahnya adalah pemimpinnya saja mau di vaksin, masa pengikutnya tidak," tambahnya. 

3. Vaksin bukan segalanya

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Namun demikian, pria berusia 56 tahun itu menyebut bahwa adanya vaksin bukan berarti COVID-19 selesai. Tetapi vaksin merupakan upaya pencegahan untuk menekan agar COVID-19 bisa tertanggulangi. Tetapi, ia tetap meminta kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol COVID-19 yang sudah ada. 

"Bukan berarti ketika sudah vaksin tidak mungkin terpapar COVID-19. Karena sudah ada sebelumnya yang sudah vaksin tapi tetap terpapar COVID-19. Hanya saja resiko kematiannya jauh lebih rendah ketika sudah divaksin," sambungnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Alfi Ramadana
EditorAlfi Ramadana
Follow Us