Pemprov DKI: RS di Jakarta Tak Kuat Tampung Pasien Sampai Desember

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan bahwa saat ini perlu intervensi masif dan besar agar kapasitas rumah sakit di Jakarta mampu menampung pasien COVID-19. Sebab, rumah sakit di Jakarta diprediksi tak akan mampu menampung pasien COVID-19 apabila tak ada intervensi masif dan besar.
"Kami buat angka prediksi sampai Desember, kami bandingkan dengan kapasitas tempat tidur. Sampai Desember kapasitasnya sudah gak cukup kalau gak ada intervensi yang lebih kuat," jelasnya dalam konferensi pers virtual LaporCovid, Rabu (9/9/2020).
1. Kapasitas tempat tidur di rumah sakit akan ditambah

Widyastuti mengatakan, pihaknya juga berencana menambah jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19 sebanyak 5.500 unit. Sebab, jumlah keterisian tempat tidur di rumah sakit yang ada di Jakarta sudah melampaui batas maksimal organisasi kesehatan dunia (WHO) yakni 60 persen.
"Jadi upaya kita memang menambah kapasitas dengan cara membuka rumah sakit di DKI, tingkatkan jumlah tempat tidur, dan menambahkan rumah sakit swasta untuk membantu," jelasnya.
2. RS Darurat Wisma Atlet akan tambah kapasitas

Meski begitu, menurut Widyastuti masih ada peluang untuk lebih menambah kapasitas karena adanya Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. Sebab, saat ini pemerintah pusat sedang menyiapkan pembukaan tower baru di wisma atlet yang menyediakan ribuan tempat tidur.
"Tower 5 sekitar 1.500-2.000 tempat tidur untuk kasus asimtomatik dengan harapan bisa mengurai kasus ringan," jelasnya.
3. Kapasitas tempat tidur rumah sakit rujukan di Jakarta menipis

Kapasitas tempat tidur ICU dan isolasi harian Rumah Sakit rujukan COVID-19 di Jakarta sudah menipis. Berdasarkan data yang dirilis Pemprov DKI Jakarta, hingga Minggu (6/9/2020) sebanyak 83 persen dari 483 tempat tidur ICU khusus COVID-19 sudah terisi.
Bila dihitung, artinya sebanyak 401 tempat tidur ruang ICU khusus COVID-19 sudah terisi oleh pasien. Sehingga, hanya ada 82 tempat tidur ICU khusus COVID-19 yang tersedia di 67 rumah sakit rujukan COVID-19.
Selain itu, tempat tidur di ruang isolasi harian rumah sakit rujukan COVID-19 juga semakin menipis. Berdasarkan data terakhir yang dirilis Pemprov DKI Jakarta, hingga Minggu, 6 September 2020 sebanyak 77 persen dari total 4.456 tempat tidur isolasi khusus COVID-19 sudah terisi.
Bila dihitung, artinya sebanyak 3.431 tempat tidur khusus isolasi di 67 rumah sakit rujukan COVID-19 sudah terisi. Sehingga hanya 1.025 tempat tidur isolasi yang tersisa dari 67 rumah sakit rujukan COVID-19 di ibu kota.