Peruri Bantu Pemerintah Kejar Target Turunkan Stunting

- Peruri melaksanakan program penanggulangan stunting dengan memberikan menu kudapan tinggi protein di Desa Parungmulya, Karawang.
- Program ini tidak hanya fokus pada pemberian gizi kepada anak-anak, tetapi juga pada kondisi kesehatan dan nutrisi ibu.
- Target pemerintah untuk menurunkan angka prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 belum tercapai, dengan prevalensi stunting nasional yang masih berada di angka 21 persen.
Jakarta, IDN Times - Peruri melaksanakan kick-off program penanggulangan stunting melalui pemberian menu kudapan tinggi protein di Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang.
Upaya ini dalam rangka mengurangi angka stunting dan peningkatan gizi anak melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
1. Kondisi kesehatan dan nutrisi pada ibu juga penting

Penanggungjawab Program TJSL Peruri, Dawam mengatakan, program penanggulangan stunting Peruri tentunya tidak hanya berfokus pada pemberian gizi kepada anak-anak, melainkan juga fokus pada kondisi kesehatan dan nutrisi pada ibu. Oleh karena itu, program ini tidak hanya menyasar pada balita saja.
"Ibu yang memiliki status gizi baik akan melahirkan anak yang bergizi baik. Dalam kegiatan ini, para orang tua diajarkan mengenai cara membuat menu makanan yang bergizi menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/10/2024).
2. Stunting jadi kondisi gagal tumbuh pada anak balita

Pada 2024 ini, Peruri kembali menunjukkan komitmennya untuk menanggulangi masalah stunting pada anak, khususnya dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Ibu memegang peranan penting dalam mendukung upaya mengatasi masalah gizi, terutama dalam hal asupan gizi keluarga, mulai dari penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan, sampai menu makanan,” ungkap dia.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang disebabkan karena tidak seimbangnya asupan gizi, terganggunya kesehatan ibu hamil, dan faktor ekonomi yang berpengaruh pada kualitas ketahanan pangan.
Program ini merupakan program keberlanjutan PERURI sejak 2023, setelah tahun lalu PERURI berhasil menanggulangi kasus stunting pada sejumlah anak yang ditargetkan di Desa Parungmulya.
3. Target pemerintah turunkan angka prevelansi stunting hingga 14 persen tahun ini

Target pemerintah untuk menurunkan angka prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 belum tercapai, dengan prevalensi stunting nasional yang masih berada di angka 21 persen.
WHO sendiri memiliki target prevalensi stunting sebuah di negara di bawah 20 persen. Adapun tahun ini sebagai tahun terakhir pelaksanaan percepatan strategi nasional pencegahan stunting yang dimulai sejak 2018 dan juga tahun terakhir implementasi Perpres Nomor 72 Tahun 2021.
Adapun angka prevalensi stunting turun dari 30,8 persen pada tahun 2018 menjadi 21,5 persen pada tahun 2023.