Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Memukau, Ini Pesona Motif Wader Kesit di Banyuwangi Batik Festival

CA00E548-C5B8-4800-8713-010EBFDEE3D5.jpeg
Pagelaran Banyuwangi Batik Festival berlangsung di Gesibu Blambangan, Sabtu Malam (19/10/2025). Event ini menampilkan puluhan karya busana batik “apik” dan berkualitas. (Dok. Pemkab Banyuwangi)
Intinya sih...
  • Banyuwangi Batik Festival 2025 menampilkan 60 busana batik dari 15 desainer dan pembatik lokal.
  • Desain busana batik "Wader Kesit" tampil mempesona dalam balutan elegan hingga "sporty".
  • Event BBF sukses menjadi ajang promosi sekaligus pelestarian motif-motif batik Banyuwangi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Keanggunan Batik Banyuwangi kembali ditampilkan dengan apik dalam Banyuwangi Batik Festival 2025. Event yang digelar rutin sejak 2013 lalu, tahun ini mengangkat motif Wader Kesit, satu dari belasan motif lawas Batik Banyuwangi. 

Pagelaran Batik Festival berlangsung di Gesibu Blambangan, Sabtu Malam (19/10/2025) berlangsung memukau. Event ini menampilkan puluhan karya busana batik “apik” dan berkualitas hasil kreativitas pelaku batik daerah. Tak hanya itu, UMKM batik juga turut ambil bagian dalam event yang berlangsung selama 2 hari, 18 – 19 Oktober 2025. 

1. Menampilkan sebanyak 60 busana batik kolaborasi 15 desainer

F61DFF00-DEEC-480A-8F26-1E705031F16E.jpeg
Pagelaran Banyuwangi Batik Festival berlangsung di Gesibu Blambangan, Sabtu Malam (19/10/2025). Event ini menampilkan puluhan karya busana batik “apik” dan berkualitas. (Dok. Pemkab Banyuwangi)

BBF kali ini menampilkan sebanyak 60 busana batik yang merupakan kolaborasi dari 15 desainer busana dan pembatik lokal. Motif “Wader Kesit” tampil memikat di panggung, membawa semangat kolaborasi antara desainer, pengrajin, dan industri.

“BBF bukan sekadar peragaan busana, namun event ini dirancang dengan tujuan yang lebih besar. BBF adalah penali yang menghubungkan para pengrajin batik dengan industri. Event ini sebagai simbol semangat kolaborasi demi mengangkat wastra Banyuwangi ke panggung nasional,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam BBF, Sabtu (18/10/2025). 

Setiap tahunnya Banyuwangi Batik Festival digelar dengan mengangkat tema motif batik lokal sebagai upaya untuk terus melestarikan motif-motif lawas khas daerah. Kali ini mengangkat motif “wader kesit”. Wader adalah jenis ikan yang banyak ditemui di sungai. Motif ini memiliki filosofi warga Banyuwangi yang adaptif dalam menghadapi dinamisnya kehidupan dan keberanian menghadapi tantangan.

Sebelumnya, sejak digelar pada 2013 BBF telah mengangkat berbagai motif batik lokal seperti Gajah Oling, Kangkung Setingkes, Kopi Pecah, Sembruk Cacing, Paras Gempal, Gedhekan, Jenon dan lainnya.

“Kami juga ingin berterima kasih kepada Kantor OJK Jember atas kolaborasi BBF dengan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) guna memperkuat literasi finansial pada industri Batik Banyuwangi,” imbuh Ipuk.

2. BBF jadi wadah bagi pembatik terus meningkatkan kualitas

3F9A7194-C6E1-4D04-8583-87413372D732.jpeg
Pagelaran Banyuwangi Batik Festival berlangsung di Gesibu Blambangan, Sabtu Malam (19/10/2025). Event ini menampilkan puluhan karya busana batik “apik” dan berkualitas. (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Sementara itu puluhan desain busana batik “Wader Kesit” malam itu tampil mempesona dalam balutan elegan hingga sporty. Busana-busana itu didesain ready to wear secara apik dan berkualitas dengan pemilihan warna-warna kain yang beragam mulai dari earth tone seperti krem, coklat muda, terakota hingga warna-warna cerah seperti biru, merah, kuning dan jingga.

Salah satu pelaku Batik yang menjadi peserta BBF adalah Samsudin dari IKM Batik Banjarwangi. Menurutnya, BBF menjadi bagian penting dalam perkembangan usaha batik. Dan membuat ekosistem industri batik Banyuwangi terus berkelanjutan.

Event BBF yang digelar setiap tahun membuat industri batik terus bergeliat dari hulu ke hilir. Mulai dari produksi sampai pemasaran menjadi terus bergairah,” ujarnya.

Dari aspek produksi, BBF menjadi wadah bagi pembatik untuk terus meningkatkan kualitas kain batik hingga busana yang dihasilkan. Sekaligus sarana pemasaran produk yang menghasilkan omset signifikan.

3. Ajang promosi sekaligus pelestarian motif-motif batik Banyuwangi

70DC9F4E-A29A-4B63-A784-79F15DD9B86A.jpeg
Pagelaran Banyuwangi Batik Festival berlangsung di Gesibu Blambangan, Sabtu Malam (19/10/2025). Event ini menampilkan puluhan karya busana batik “apik” dan berkualitas. (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Siti Romelah dari IKM Batik My Isoen yang menjadi peserta sejak 2013, event BBF terbukti sukses menjadi ajang promosi sekaligus pelestarian motif-motif batik yang dimiliki oleh Banyuwangi. 

“Ada sekitar 60 motif batik Banyuwangi yang mungkin belum semua publik tahu. BBF adalah sarana mengenalkannya. Setiap motif yang diangkat dalam BBF terbukti sukses menjadi trendsetter motif batik Banyuwangi yang banyak dicari setiap tahunnya, ” ungkapnya.

Sebelumnya event Fashion Show Banyuwangi Batik Festival dan Bulan Inklusi Keuangan OJK juga dirangkai dengan berbagai kegiatan mulai 17-18 September 2025. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihan Azizah
EditorJihan Azizah
Follow Us

Latest in News

See More

Teddy Klaim Banyak Program Prabowo-Gibran Tercapai dalam 1 Tahun

19 Okt 2025, 19:24 WIBNews