Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi Klaim Belum Tahu Pelaku Bullying Binus Libatkan Anak Parpol

Rekaman kamera pegawas Binus School Simprug (IDN Times/Aryodamar)
Rekaman kamera pegawas Binus School Simprug (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Komisi III DPR RI sudah menggelar audiensi dengan keluarga dan korban kasus dugaan bullying atau perundungan di SMA Bina Nusantara (Binus) Simprug, Jakarta Selatan, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Korban perundungan berinisial RE mengungkap, salah satu pelaku perundungan merupakan anak pimpinan partai partai politik. Namun, polisi mengklaim belum mengetahui informasi ini.

"Ada informasi yang disampaikan, yang disebut tadi ada beberapa partai, anak ketua partai, atau pun lain hal sebagainya. Kami tentunya berdasarkan hukum data yang ada, data kependudukan, kami juga sudah memeriksa KK, hingga saat ini kami belum tahu yang dimaksud," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal.

1. Korban mengaku pelaku anak pimpinan parpol

ilustrasi kekerasan terhadap anak. (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi kekerasan terhadap anak. (IDN Times/Mardya Shakti)

Korban yang berusia 16 tahun itu mengaku satu pelaku merupakan anak pimpinan partai politik. Korban mengetahui hal tersebut, karena pelaku yang mengungkapkan sendiri ketika melakukan intimidasi.

"Mereka mengatakan kepada saya, 'lu jangan macam-macam sama kita. Lu mau nyaman sekolah di sini, lu mau bisa kita tidak bully di sini. Lu harus bisa ngelayanin kita semua. Lu tahu gak bapak kita siapa? Dia bapaknya ketua partai. Bapak dia DPR. Bapak dia MK',” ujar RE.

“Sahabat dari ketua geng ini mengakui, 'lu jangan macem-macem. Bapak gue ketua partai sekarang’. Bapak yang berinisial A. Anak yang berinisial M mengaku dan mengatakan itu kepada saya," timpal RE.

2. Sempat ditegaskan Habiburokhman

Wakil Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Wakil Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dalam audiensi, Wakil Ketua Komisi III Habiburokhman, mempertegas soal apa yang dilakukan pelaku A. RE mengaku A kerap mengintimidasinya bersama anggota geng lainnya.

"Itu yang memukul kamu yang anak ketua partai?" tanya Habiburokhman.

"Dia tidak memukul saya, tapi dia secara intens membully saya secara verbal. Dia selalu bersekongkol dengan gengnya, selalu membully saya secara verbal. Selalu menghancurkan mental saya," jawab RE.

3. Korban mengalami memar 3 sentimeter

Ilustrasi korban (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi korban (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Ade mengatakan, kepolisian telah memerika 18 saksi untuk mendalami kasus ini. Kepolisian juga telah melakukan proses visum terhadap korban, yang diketahui mengalami memar tiga sentimeter hingga benjol dan nyeri di bagian kepala.

"Kami juga sudah melakukan visum terhadap korban, sudah kami lakukan visum yang saat itu mengalami pipi kiri tampak memar seluas 3 sentimeter, kemudian terasa benjol dan nyeri di bagian kepala," ucap Ade.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tino Satrio
EditorTino Satrio
Follow Us