Polisi: Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Masih Mabuk Sabu Saat Ditangkap
Jakarta, IDN Times - Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat terus malakukan penyelidikan kasus narkoba oleh publik figur Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie. Saat ini kepolisian masih mengembangkan kesaksian para tersangka dengan menggeledah beberapa lokasi.
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Indrawienny Panjiyoga mengatakan, tersangka Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie saat ditangkap masih dalam kondisi dipengaruhi narkoba.
“Ya (masih mabuk), paginya baru makai sabu dia,” kata Panji saat dihubungi, Jumat (9/7/2021).
1. Nia Ramadhani beli sabu Rp1,5 juta
Panji mengatakan, berdasarkan keterangan awal, Nia Ramadhani terakhir membeli sabu melalui perantara yaitu sopir pribadinya, ZN. Barang haram tersebut dibeli Nia Ramadhani seharga Rp1,5 juta.
"Sabu dibeli seharga RP 1,5 juta (oleh Nia Ramadhani)," kata Panji.
2. Nia Ramadhani selalu menyuruh ZN saat membeli sabu
Panji menerangkan Nia Ramadhani tidak hanya sekali meminta ZN untuk membeli paket sabu. Menurut pengakuan kepada polisi, Nia Ramadhani sudah sudah berulang kali menyuruh ZN.
"Iya betul (Nia selalu menyuruh ZN untuk membeli)," ucap dia.
3. Polisi menetapkan Nia Ramadhani, Ardi Bakrie dan ZN sebagai tersangka
Sebelumnya, Nia Ramadhani, Ardi Bakrie dan ZN ditangkap terkait penyalahgunaan sabu pada Rabu (7/7/2021). Dari ketiganya, polisi mengamankan sabu satu klip dengan berat 0,78 gram dan bong atau alat hisap sabu.
Berdasarkan keterangan ZN, barang tersebut milik Nia Ramadhani. Polisi saat itu langsung menangkap dan menggeledah istri Ardi Bakrie tersebut. Dalam penangkapan, polisi menemukan bong yang biasa digunakannya bersama sang suami.
Dalam pengakuannya, Nia Ramadhani mengadukan Ardi Bakrie yang juga mengonsumsi sabu bersamanya. Keduanya juga mengaku telah menghisap sabu selama 4-5 bulan terakhir.
Tuntutan pekerjaan di masa pandemik COVID-19 menjadi alasan mereka menggunakan barang haram tersebut. Kini ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 127 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
