Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi Periksa Sopir Taksi yang Ditunjuk Patwal RI 36, Ini Kesaksiannya

Patwal mobil Raffi Ahmad RI 36 (tangkapan layar)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memeriksa sopir taksi Silverbird berinisial IK yang ditunjuk Brigadir DK saat mengawal mobil dinas RI 36, Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.

Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Yuwono mengatakan, IK membenarkan bahwa Brigadir DK menunjuknya saat hendak berpindah jalur.

Namun demikian, IK menyebut tidak ada kata-kata arogan dari personel Satlantas Polda Metro itu kepadanya.

“Hasil klarifikasi sdr IK pengemudi taxi Silverbird, bahwa tidak ada ucapan anggota yang arogan. Hanya isyarat tangan untuk segera maju karena saat itu posisi kendaraan berhenti ditengah,” kata Argo kepada IDN Times, Senin (13/1/2025).

Namun demikian Brigadir DK tetap dikenakan sanksi tindakan disiplin sesuai tingkat kesalahan berupa teguran keras untuk memperbaiki perilaku.

Berdasarkan pemeriksan, Brigadir DK melakukan pengawalan terhadap mobil berplat RI 36 di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta pada Rabu (8/1/2025) pukul 16.30 WIB. Saat itu terjadi kemacetan yang diakibatkan truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah.

Taksi Silverbird Toyota Alphard hendak menghindar ke kanan namun di saat bersamaan ada Suzuki Ertiga putih yang juga hendak maju, sehingga hampir menyebabkan senggolan.

Akibatnya, taksi Alphard berhenti dengan jeda agak lama dan saat itu terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kemacetan.

“Saat itu pers pengawal segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan taksi Alphard agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan," ujar Argo, Jumat (10/1/2025).

Atas kasus ini, Ditlantas Polda Metro Jaya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.

"Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak atau arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us