Prabowo Singgung Perdamaian Palestina saat Terima PM Singapura

- Prabowo Subianto menyambut kunjungan resmi Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Istana Merdeka, Jakarta
- Prabowo menekankan pentingnya perdamaian konflik Palestina, Israel, dan Lebanon serta mendorong implementasi 5.0 konsensus di Myanmar
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyambut kunjungan resmi Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Prabowo dan Lawrence bertukar pandangan mengenai isu regional dan internasional.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyinggung mengenai pentingnya perdamaian konflik Palestina, Israel, dan Lebanon.
"Terkait Timur Tengah, saya menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi di Palestina dan Lebanon. Saya menekankan pentingnya untuk terus menyerukan penghentian kekerasan segera, pengiriman bantuan kemanusiaan yang tanpa hambatan dan pencapaian solusi dua negara untuk Palestina dan Israel berdasarkan hukum internasional," ujar Prabowo.
1. Prabowo juga dorong implementasi 5.0 konsensus khusus

Terkait konflik di Myanmar, Prabowo mengatakan, negara di ASEAN sepakat untuk mendorong implementasi 5.0 konsensus, khususnya dialog nasional yang inklusif dan bantuan kemanusiaan.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada PM Wong dan seluruh delegasi Singapura atas diskusi yang intensif dan bermanfaat. Saya yakin hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura akan terus berkembang," ucap dia.
2. PM Singapura kepala negara pertama yang kunjungan negara resmi setelah Prabowo dilantik

Prabowo kemudian menyinggung Perdana Menteri Singapura merupakan kepala negara pertama yang melakukan kunjungan negara ke Indonesia setelah dirinya dilantik sebagai Presiden RI.
Prabowo menekankan, Singapura merupakan tetangga terdekat serta mitra strategis bagi Indonesia.
“Kunjungan ini sangat bermakna karena merupakan yang pertama sejak pelantikan saya sebagai Presiden. Singapura adalah mitra yang sangat penting. Kita memiliki kerja sama yang baik secara bilateral maupun dalam kerangka ASEAN. Kita juga berbagi pandangan yang sama dalam banyak isu, terutama untuk memastikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan,” kata dia.
3. Bahas kerja sama strategis di berbagai sektor

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo dan PM Wong membahas berbagai sektor strategis yang menjadi prioritas kerja sama antara kedua negara. Berikut adalah beberapa fokus utama yang dibahas!
1. Pertahanan dan Keamanan: Indonesia dan Singapura negara berkomitmen penuh untuk melaksanakan perjanjian kerja sama pertahanan (Defence Cooperation Agreement), termasuk pengaturan wilayah latihan militer bersama. Ini mencerminkan tekad kedua negara untuk memperkuat koordinasi di bidang keamanan yang dianggap penting bagi stabilitas regional.
2. Ekonomi dan Investasi: Singapura sebagai salah satu mitra dagang dan investor terbesar di Indonesia diharapkan dapat memperluas akses pasar bagi produk Indonesia melalui harmonisasi regulasi dan standar. Selain itu, kedua pemimpin membahas upaya peningkatan investasi Singapura di sektor prioritas Indonesia, seperti energi terbarukan, hilirisasi industri, ketahanan pangan, digital dan semikonduktor, kesehatan, serta proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
3. Energi Rendah Karbon: Salah satu proyek utama yang tengah dikerjakan adalah pengembangan energi hijau dan rendah karbon, termasuk proyek listrik lintas batas dan pengembangan hidrogen hijau di Sumatra. Kedua negara juga bersepakat melanjutkan kerja sama terkait penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage), yang dinilai penting untuk mengurangi emisi karbon di masa depan.
4. Ketahanan Pangan: Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan, Indonesia dan Singapura menyepakati transfer teknologi dan pertukaran keahlian di bidang pertanian perkotaan dan pengembangan kawasan lumbung pangan (food estate). Mereka juga berkomitmen untuk mempercepat penandatanganan memorandum of understanding (MoU) terkait keamanan pangan dan teknologi pertanian.
5. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM): Indonesia dan Singapura sepakat untuk mempererat kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, digitalisasi, dan pertukaran profesional. Fokus ini ditujukan untuk meningkatkan daya saing SDM Indonesia di tingkat internasional.